google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham CLAY dan NATO | LISTING, BEI HENTIKAN TRANSAKSI DU EMITEN PROPERTI INI Langsung ke konten utama

Berita Saham CLAY dan NATO | LISTING, BEI HENTIKAN TRANSAKSI DU EMITEN PROPERTI INI



IQPlus, (17/01) -  PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan aktivitas transaksi dua emiten properti sesaat setelah pencatatan perdana saham, lantaran harga saham kedua perusahaan itu langsung melonjak 70 persen dengan frekuensi transaksi yang minim.

Saat pencatatan perdana saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) dan PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO) di papan pengembangan BEI, masing-harga saham emiten tersebut melejit sebesar 70 persen dan 69,9 persen. Padahal, frekuensi transaksi CLAY hanya sebanyak lima kali dan NATO cuma tiga kali.

Harga CLAY langsung meroket ke level Rp306 dari harga penawaran umum sebesar Rp180 per saham, sedangkan NATO meningkat ke harga Rp175 dri harga penawaran umum senilai Rp103 per saham.

Pada transaksi perdana tersebut, masing-masing frekuensi transaksi emiten keempat dan kelima di 2019 ini tercatat sebanyak lima kali dan tiga kali.

Dengan ditopang volumen transaksi yang masing-masing sebanyak 20 lot dan 15 lot, sehingga masing-masing nilai transaksi hanya senilai Rp612.000 dan Rp262.500.

Sebelumnya, BEI berencana akan mengatur mengatur batas atas kenaikan harga saham saat pencatatan perdana di perdagangan Bursa. Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya tengah mengkaji tren kenaikan harga saham IPO saat transaksi perdana hingga mencapai 70 persen.

Menurut Nyoman, saat ini BEI memiliki sejumlah alternatif untuk mengatur besaran kenaikan harga saham IPO di pasar sekunder, Dia menyebutkan, alternatif pertama terkait pengaturan itu adalah penetapan besaran batas atas penolakan penawaran secara otomatis (auto-rejection).

Kedua, lanjut Nyoman, BEI akan melakukan pengetatan pengawasan terhadap transaksi dan yang ketiga adalah penggabungan pada dua alternatif pengaturan tersebut. (end/fu)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...