google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham BTEK | Bumi Teknokultura Unggul (BTEK) Incar Kontribusi Asia 30%-40% Langsung ke konten utama

Berita Saham BTEK | Bumi Teknokultura Unggul (BTEK) Incar Kontribusi Asia 30%-40%



Bisnis.com, JAKARTA - PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. mengincar pertumbuhan penjualan 15% pada 2019 seiring dengan perluasan pasar ekspor ke Asia.

Direktur Utama Bumi Teknokultura Unggul Anne Patricia Sutanto mengungkapkan, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 15% pada tahun ini. Optimisme ini sejalan dengan proyeksi Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) yang memperkirakan pertumbuhan ekspor olahan kakao berada di rentang 5%-10% pada tahun ini.

Emiten dengan kode BTEK ini, juga berharap dapat mengejar penjualan pada kuartal IV/2018 agar target pertumbuhan penjualan yang dipasang 20%-25% pada tahun lalu dapat tercapai. Hingga kuartal III/2018, penjualan tercatat tumbuh 44,04% secara year on year menjadi Rp642,01 miliar.

Jika target tahun lalu tercapai, maka penjualan pada 2018 diperkirakan mencapai sekitar Rp1,06 triliun - Rp1,11 triliun. Dengan demikian, target penjualan tahun ini diperkirakan Rp1,22 triliun. "Rencana kami fokus ke kenaikan 15%," katanya pada Rabu (23/1/2019).

Target pertumbuhan penjualan tahun ini sejalan dengan strategi perseroan memperluas pasar ekspor ke Asia. Selama ini, pasar ekspor perseroan masih didominasi Eropa dan Amerika.

Anne mengatakan, perseroan menargetkan kontribusi pasar ekspor Asia sebesar 30%-40% dari total nilai ekspor. Laporan keuangan per 30 September 2018, pasar ekspor berkontribusi 97,81% terhadap total penjualan.

Lebih lanjut, BTEK melalui cucu usahanya Golden Harvest Cocoa Indonesia (GHCI) mulai memproduksi coklat bubuk atau cocoa powder sebagai lini bisnis barunya. Melalui Golden Harvest, perseroan telah menghasilkan dua produk olahan yakni cocoa cake dan cocoa butter.

Ekspansi bisnis cocoa powder seiring dengan permintaan produk cocoa powder yang cukup besar. Bahkan, persediaan dari Indonesia tidak cukup. Anne mengatakan, perseroan masih melakukan uji coba terhadap produk ini. Pada tahun ini, BTEK berencana memproduksi 20.000 ton cocoa powder. "[Cocoa powder] sedang trial. Rencana tahun ini 20.000 ton," imbuhnya.

Sebagai informasi, pabrik pengolahan kakao perseroan memiliki kapasitas terpasang mencapai 120.000 ton per tahun.

Pada perdagangan Rabu (23/1/2019), saham BTEK ditutup pada level Rp133 per saham, naik 3 poin atau 2,31%. Adapun, kapitalisasi pasar perseroan sebesar Rp6,15 triliun dengan PER 44,33 kali.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...