Kepala Riset Narada Kapital Kiswoyo Adi Joe menjelaskan bahwa emiten berkode saham PGAS itu akan menguasai jaringan pipa gas paling besar di Indonesia. Pasalnya, 92% jaringan pipa gas berada di tangan perseroan.
“Kinerja PGAS untuk 2019 akan lebih baik dengan masuknya Pertamina Gas [Pertagas],” ujarnya saat dihubungi pada Selasa (1/1/2019).
Di sisi lain, analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai akuisisi yang dilakukan akan menambah aset perseroan. Dengan demikian, aksi korporasi tersebut akan berdampak positif ke depan.
“Sentimen sendiri kelihatannya positif, terlihat dari pegerakan saham PGAS yang kian menguat dalam 3 bulan terakhir tetapi agak tertahan di resistance Rp2.140,” jelasnya.
William memberikan rekomendasi beli untuk saham PGAS. Target harga berada di level Rp2.400 per saham.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham PGAS ditutup mendarat di level Rp2.120 pada sesi perdagangan pada Jumat (28/12/2018). Untuk periode berjalan 2018, harga saham tercatat menguat 21,14%.
Adapun, saham PGAS diperdagangkan dengan level price earning ratio (PER) 11,84 kali. Total kapitalisasi pasar senilai Rp51,39 triliun.
Komentar
Posting Komentar