Untuk 4Q18, kami perkirakan Bank Mandiri (BMRI) membukukan laba bersih IDR6,096.3bn (+ 3.1% QoQ, + 9.4% YoY), didorong oleh NIM yang stabil, pertumbuhan pinjaman yang kuat, dan biaya yang stabil. Pada tahun 2019, kami melihat sisi positif untuk NIM, seiring dengan pertumbuhan kredit yang baik. Kualitas aset juga akan membaik berkat sikap konservatif manajemen.
Kami percaya asset yield dan biaya pendanaan akan meningkat di 4Q18, tetapi menjaga NIM tetap datar; perhatikan bahwa penyesuaian bunga ritel dilakukan hanya untuk pemesanan pinjaman baru. Ke depan, NIM akan sedikit meningkat setelah pemesanan pinjaman baru mulai mempengaruhi hasil pinjaman secara keseluruhan. Selain itu, BMRI kemungkinan akan terus menaikkan suku bunga, dengan bank memasuki siklus kenaikan suku bunga untuk mengimbangi kenaikan biaya pendanaan.
Pinjaman tumbuh 13.9% YoY di 11M18, melebihi 3Q18 (+13.0% YoY). Namun, pertumbuhan pinjaman cenderung stabil pada 4Q18 mengingat: 1) the high base effect dari peminjam jangka pendek di 4Q17, dan 2) pengurangan pinjaman bertahap dari Pertamina karena harga komoditas yang lebih rendah. Kami memperkirakan pertumbuhan kredit total 2018 sebesar 11.6% YoY, dalam kisaran target 2018 BMRI (11-13%). Kami percaya pertumbuhan kredit akan tetap menjadi pendorong utama di 2019, mengingat normalisasi segmen masalah dan upaya BMRI untuk mengambil keuntungan dari pasar dan sektor yang menjanjikan.
Kami mempertahankan rekomendasi Trading Buy kami pada BMRI dengan target harga kami IDR8,700. (Ilustrasi selengkapnya dapat dibaca https://goo.gl/6UAdM9)
Komentar
Posting Komentar