- Untuk 4Q18, kami pikir Bank Negara Indonesia (BBNI) dapat membukukan laba bersih sebesar IDR4,262.4bn (+6.5% QoQ, +23.2% YoY), didorong oleh pertumbuhan pinjaman yang tinggi dan kenaikan bunga..
- Pada 11M18, pinjaman dan deposito BBNI tumbuh 15.5% dan 15.0% YoY, menjaga LDR di bawah 90% dan rasio CASA meningkat sedikit menjadi 63.8%. Untuk 2018, kami perkirakan pinjaman tumbuh 14.3% YoY, didorong oleh segmen infrastruktur dan konsumen. Tren seperti ini akan berlanjut tahun ini, mengingat 1) hubungan baik BBNI dengan pemerintah dan keahlian dalam pembiayaan infrastruktur dan 2) potensi besar dalam pinjaman konsumen. Sebagai catatan, BBNI mengisyaratkan bahwa pendorong utama dalam infrastruktur akan beralih dari jalan tol/konstruksi ke pembangkit listrik.
- Pada 2018, BBNI tidak aktif dalam hal penyesuaian bunga. NIM tahunan kemungkinan akan menurun sekitar 10-20bps, tetapi kami melihat 4Q18 NIM akan membaik (+10bps) dibanding kuarter lalu dengan adanya penyesuaian suku bunga pinjaman baru-baru ini dan rasio CASA yang tinggi.
- Kami pikir pertumbuhan laba bersih pada 2017 (+20,1%) didorong oleh normalisasi kualitas aset. Dengan demikian, laba bersih 2018 cenderung tumbuh pada kecepatan yang normal (Mirae: 15,3%) bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Di sisi lain, NII tumbuh hanya 6.5% pada tahun 2017, sementara kami memperkirakan NII tumbuh 12.3% di 2018.
- Kami mempertahankan rekomendasi Buy kami pada BBNI dan mempertahankan target harga kami sebesar IDR12,100. Target kami menyiratkan P/B 1.9x 12-month rolling forward BPS estimate.
(See full report: https://goo.gl/rza76s)
Komentar
Posting Komentar