google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham AMIN | 3 Januari 2019 Langsung ke konten utama

Analisa Saham AMIN | 3 Januari 2019

AMIN: Positive outlook amid debt pressure

AMIN mencatatkan penurunan pendapatan di 9M18 menjadi Rp166 miliar -3,9% YoY  dan laba bersih di 9M18 sebesar Rp26 miliar, -14,8% YoY, dari 9M17 Rp31 miliar dikarenakan tingginya beban keuangan seiring dengan peningkatan interest bearing debt untuk mendanai modal kerja perusahaan. Meski demikian, pendapatan di 3Q18 meningkat menjadi Rp68,7 miliar (+4,1% YoY; +54,9% QoQ) didukung realisasi penjualan boiler menjelang akhir tahun 2018. Marjin tercatat mengalami kenaikan, dimana marjin laba kotor, laba operasi, dan laba bersih di 3Q18 tercatat lebih tinggi dibandingkan 3Q17 (34,3% vs 31,6%; 28,7% vs 25,6%; 18,4% vs 17,5%). Kedepan AMIN berencana untuk melakukan penetrasi pasar baru di Asia Tenggara dan diversifikasi bisnis ke pembangunan pabrik perkebunan. Dengan demikian, kami merekomendasikan BUY untuk AMIN dengan target harga Rp500/saham, didorong oleh: (1) ekspektasi membaiknya sektor CPO dan peningkatan produksi (2) salah satu market leader di industri boiler, dan (3) diversifikasi bisnis dan penetrasi pasar ekspor baru. Saat ini AMIN diperdagangkan di PE sebesar 8,3x di 2019, 42,8% discount jika dibandingkan JCI.

Pendapatan 3Q18 meningkat ditopang oleh realisasi penjualan. AMIN mencatatkan pendapatan sebesar Rp166 miliar, -3,9% YoY di 9M18, dengan pendapatan di 3Q18 meningkat signifikan menjadi Rp68,7 miliar (+4,1% YoY; +59,4% QoQ) disebabkan oleh realisasi penjualan boiler menjelang akhir tahun 2018. Segmen boiler masih menjadi revenue driver, berkontribusi sebesar 89% terhadap total pendapatan. Berdasarkan geografis pendapatan dari domestik memiliki kontribusi mayoritas sebesar 74%, diikuti oleh Nigeria sebesar 17%, Ghana 7%, dan Belgia 2%.

Meningkatnya beban keuangan menambah tekanan bagi bottom line. Laba bersih AMIN di 9M18 tercatat melambat ke Rp26 miliar, -14,8% YoY (9M17: +13,6%), Hal ini disebabkan oleh kenaikan beban keuangan sebesar Rp9,84 miliar di 9M18 (9M17: Rp4,72 miliar; +108,6% YoY), sejalan dengan kebutuhan pendanaan modal kerja perusahaan. Interest bearing debt 9M18 tercatat sebesar Rp129,2 miliar, +93,7% YoY, dan berdampak pada kenaikan net gearing ratio di 9M18 menjadi 0,54x (9M17: 0,36x).

Marjin keuntungan solid ditengah penurunan pendapatan. Dimana marjin laba kotor pada 3Q18 sebesar 34,3% (3Q17: 31,6%). Selain itu, marjin laba operasi dan marjin laba bersih masing-masing tercatat sebesar 28,7% (3Q17: 25,6%) dan 18,4% (3Q17: 17,5%). Meski demikian, marjin laba bersih di 9M18 tercatat sebesar 15,8% (9M17: 17,8%) menurun sedikit dibanding periode yang sama tahun lalu disebabkan oleh tingginya beban keuangan.

Outlook positif didukung oleh penetrasi pasar baru dan diversifikasi bisnis. Kedepannya AMIN berencana untuk mendiversifikasi bisnis dan juga melakukan penetrasi ke pasar ekspor baru untuk mendorong kinerja perusahaan, khususnya di regional Asia, dengan negara tujuan seperti Malaysia dan Thailand. Selain itu, sejalan dengan bisnis utama perusahaan yaitu penjualan boiler, AMIN juga berencana untuk masuk ke dalam bisnis Engineering, Procurement, and Construction (EPC) untuk pembangunan pabrik perkebunan seperti pabrik kelapa sawit (PKS) dan pabrik pengolahan karet. Perbaikan sektor perkebunan di 2019, juga akan mendorong kinerja kedepannya, didukung oleh meningkatnya penggunaan CPO di pasar domestik, khususnya dari implementasi B20, dimana kami mengestimasikan harga CPO rata-rata sebesar MYR2.350/ton di 2019 (2018: MYR2.250/ton). Selain itu, peningkatan produksi, juga akan meningkatkan permintaan boiler kedepannya, dimana GAPKI mengestimasikan produksi ke 46,5 juta ton, +10,7% YoY, ini akan membantu untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan perusahaan sebesar 20% YoY (2018: +10% YoY).

Rekomendasi BUY dengan target harga Rp500.  Kami masih mempertahankan rekomendasi BUY untuk AMIN dengan target harga Rp500/saham, didorong oleh: (1) ekspektasi membaiknya sektor CPO dan peningkatan produksi (2) salah satu market leader di industri boiler, dan (3) diversifikasi bisnis dan penetrasi pasar ekspor baru. Saat ini AMIN diperdagangkan di PE sebesar 8,3x di 2019, 42,8% discount jika dibandingkan JCI.


Best Regards,
Panin Sekuritas

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

BELAJAR SAHAM di SAHAM ONLINE

Untuk rekan-rekan yang hendak BELAJAR INVESTASI SAHAM atau TRADING SAHAM, rekan-rekan bisa akses materi pembelajaran terkait dengan mudah dan gratis melalui link di bawah ini WEBSITE SAHAM ONLINE - BELAJAR SAHAM untuk inspirasi dalam investasi saham, rekan-rekan juga bisa baca beberapa artikel melalui link berikut ini WEBSITE SAHAM ONLINE - INSPIRASI SAHAM sedangkan jika rekan-rekan lebih tertarik untuk belajar investasi atau trading saham melalui VIDEO TUTORIAL yang tertata berdasarkan topik sudah terbagi menjadi beberapa playlist, rekan-rekan bisa akses di link berikut ini CHANNEL YOUTUBE SAHAM ONLINE 

Kisah Timothy Ronald, Miliarder Saham Berumur 20 Tahun

Dari usia muda, Timothy (20) terinspirasi investor saham sukses seperti Warren Buffett dan Cathie Wood. Namun setelah gagal melakukan trading cryptocurrency (mata uang kripto) di usia 16 tahun, ia bertekad untuk mempelajari seluk beluk pasar modal. Untuk mengumpulkan modal supaya bisa berinvestasi saham, Timothy memutuskan berdagang. Ia menjual pomade, jam tangan, hingga sedotan di marketplace saat hari kerja. Ia juga menjalankan part-time wedding organizer di saat akhir pekan. Ia melakoninya saat menduduki bangku SMA. Setelah itu, sembari kuliah, Timothy mendirikan advertising agency yang melayani beberapa klien UMKM sampai startup kecil. Uang yang didapatkan dari menjalankan beberapa usaha tersebut diinvestasikan seluruhnya di saham. Berbekal pengalaman melipatgandakan uangnya di pasar modal, Timothy mulai secara aktif sharing di social media mengenai investasi saham. "Investasi terbaik bukanlah berinvestasi di saham, melainkan investasi di ilmu," katanya. Buku seharga 400 ...