google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ACES | 14 Januari 2019 Langsung ke konten utama

Analisa Saham ACES | 14 Januari 2019

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kinerja PT Ace Hardware Indonesia (ACES) membuat saham ini masih layak beli sampai akhir tahun. Analis juga melihat bahwa penguatan bisnis didukung oleh beberapa hal.

Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christine Natasya mencatat pada Desember 2018, Ace Hardware Indonesia (ACES) membukukan pendapatan Rp 836 miliar atau mencapai level tertinggi beberapa tahun terakhir. Hal ini jelas membawa dampak terhadap penjualan di kuartal IV-2018 sebesar Rp 2,03 triliun atau tumbuh 17,3% (QoQ).

"Desember selalu merupakan bulan terbesar untuk penjualan dan menyumbang 12% terhadap pendapatan setahun. Dengan menjumlahkan hasil pendapatan bulanan ACES, kami menghitung bahwa pendapatan setahun penuh bisa mencapai Rp 7,2 triliun," ungkapnya dalam riset 11 Januari 2019.

Ia pun optimis perusahaan mampu membukukan pendapatan luar biasa, mengingat bahwa skema biaya ditambah laba perusahaan yang membuat kinerja stabil.

Tak hanya dari segi kinerja, Christine juga menilai bahwa pada bulan Desember 2018 lalu, ACES juga membukukan pertumbuhan penjualan di toko yang sama (SSSG) sebesar 19%, atau naik 1,4% per tahun dan 7,9% per bulan.

"Kami percaya Natal dan perayaan akhir tahun lainnya meningkatkan pendapatan, mendukung peningkatan volume penjualan dan SSSG. Kami juga berpikir bahwa toko-toko baru yang dibuka sepanjang 2018 berkinerja baik," tambahnya.

Peluang untuk bisnis semakin ciamik tahun 2019 pun sangat terbuka lebar. Christine melihat disamping pembukaan toko baru ACES, ada beberapa faktor yang bisa memajukan bisnis ACES. Pertama peningkatan daya beli. Kedua potensi apresiasi rupiah terhadap dollar.

Ketiga pada tahun 2018, ACES membuka 33 toko baru, termasuk tujuh toko Ace Express, yang memiliki format toko lebih kecil. ACES telah secara konsisten membuka toko secara efisien dan menguntungkan, dengan pendapatan dan jumlah toko meningkat secara bersamaan.

"Pendapatan 10 tahun CAGR mencapai 18,8%, dan jumlah toko CAGR mencapai 17,2%. Dengan demikian, kami masih optimis pada produktivitas toko baru, meskipun pembukaan toko sangat agresif di 2017 sampai 2018. Saat ini, jumlah toko nasionalnya adalah 176," beber Christine Natasya.

Terakhir ACES menarik lebih banyak pelanggan melalui berbagai promosi. Yang terbaru adalah promosi untuk "beli satu dapat satu" untuk mobil, yang berakhir pada 9 Februari. Christine pun merekomendasikan beli saham dengan target harga Rp 1.900 per saham.


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d