*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team
*Market Review 8 Januari 2019*
Tercatat 219 saham menguat dan 217 saham melemah. *IHSG -24.3 poin (-0.38%) ke level 6,262.8*, dan *LQ-45 -5.3 poin (-0.53%) ke level 997.4*.
*Sectoral Return :*
- Agri -0.44%
- Mining -0.23%
- Basic-Ind -0.87%
- Misc-Ind +0.29%
- Consumer -1.74%
- Property -0.26%
- Infrastructure +1.09%
- Finance +0.05%
- Trade -0.53%
- Manufacture -1.19%
Investor asing *net buy senilai Rp 429 Miliar*.
*USD/IDR +65.00 poin (+0.46%)* terhadap Rupiah di angka 14,147.50.
*Saham yang ditutup menguat*
- *FOOD ditutup menguat Rp 93 (+68.88%) ke level Rp 228*. Manajemen PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) menegaskan akan memperkuat pasar domestik. Lantaran potensi pengolahan daging di tanah air masih terbuka luas. Selagi memperkuat pasar domestik, pihaknya juga mulai menjajaki potensi pasar ekspor terutama produk daging olahan. Adapun negara tujuan Perseroan untuk ekspor ialah negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Selain itu Perseroan juga membidik potensi pasar ekspor di negara-negara kawasan Timur Tengah dan Eropa.
- *WSKT menguat Rp 55 (+2.83%) ke level Rp 1,995*. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. merealisasikan kontrak baru Rp27,08 triliun pada 2018 atau turun dari capaian Rp55,83 triliun tahun sebelumnya. Director of Finance and Strategy Waskita Karya Haris Gunawan menjelaskan bahwa perseroan merealisasikan nilai kontrak baru Rp27,08 triliun pada 2018. Menurutnya, pencapaian itu memang turun dari periode tahun sebelumnya senilai Rp55,83 triliun.
- *INKP menguat Rp 150 (+1.34%) ke level Rp 11,300*. Pemegang saham mayoritas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) terus menambah kepemilikan saham emiten kertas ini. Dalam keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/1), INKP mengungkapkan bahwa PT Purinusa Ekapersada telah membeli sebanyak 496.400 saham INKP. Transaksi dilakukan pada tanggal 2 Januari 2018 sebanyak 96.400 saham dengan harga Rp 11.325 per saham dan 3 Januari 2018 sebanyak 400.000 saham dengan harga Rp 11.323 dengan nilai total transaksi sebesar Rp 5,62 miliar.
*Saham yang ditutup melemah*
- *BMRI melemah Rp 75 (-1.01%) ke level Rp 7,350*. PT Bank Mandiri Persero Tbk berencana menerbitkan beragam instrumen utang dengan nilai maksimal Rp40 triliun pada 2019 di tengah rencana agresif perseroan untuk memacu pertumbuhan kredit, termasuk kredit valas. Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan di Jakarta, Senin, mengatakan perseroan ingin turut mengakselerasi pertumbuhan kredit valas. Maka itu, perseroan pada tahun ini mencantumkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk menerbitkan instrumen utang berdenominasi dolar AS senilai dua miliar dolar AS.
- *WOOD melemah Rp 20 (-3.33%) ke level Rp 580*. Emiten manufaktur kayu PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) menargetkan pendapatan tahun ini Rp 2,4 triliun. Dari target pendapatan tersebut, perusahaan berkode emiten WOOD ini membidik kontribusi terbesar berasal dari ekspor yakni 70%. Direktur Keuangan PT Integra Indocabinet Tbk Wang Sutrisno mengatakan, meski rupiah menguat terhadap dollar Amerika Serikat namun pihaknya tetap optimistis kontribusi ekspor akan meningkat ditahun ini.
- *JPFA melemah Rp 50 (-2.22%) ke level Rp 2,200*. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menyatakan bahwa anak usahanya Santori dan Austasia pada 7 Januari 2019 telah menerima Putusan Mahkamah Agung No.715 tanggal 17 September 2018 yang menolak kasasi 27 perusahaan termasuk Santori dan Austasia yang merupakan anak usaha perseroan. Menurut keterangan perseroan Senin yang ditandatangani Maya Pradjono, Sekretaris Perusahaan JPFA, Putusan KPPU tersebut diharapkan tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan.
Komentar
Posting Komentar