*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team
*Market Review 21 Januari 2019*
Tercatat 214 saham menguat dan 243 saham melemah. *IHSG +2.6 poin (+0.04%) ke level 6,450.8*, dan *LQ-45 -1.6 poin (-0.15%) ke level 1,029.0*.
*Sectoral Return :*
- Agri +3.71%
- Mining +0.81%
- Basic-Ind +0.05%
- Misc-Ind -1.37%
- Consumer -0.29%
- Property -1.29%
- Infrastructure +0.48%
- Finance +0.40%
- Trade -0.28%
- Manufacture -0.38%
Investor asing *net buy senilai Rp 443 Miliar*.
*USD/IDR +49.00 poin (+0.35%)* terhadap Rupiah di angka 14,226.50.
*Suspended: BDMN &BBNP*
Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk di seluruh pasar sejak sesi 1 perdagangan hari ini dalam rangka menjaga perdagangan yang wajar, teratur, dan efisien. Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.
*Saham yang ditutup menguat*
- *JPFA ditutup menguat Rp 70 (+3.24%) ke level Rp 2,230*. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) mengantongi pendapatan sementara sekitar Rp34 triliun pada 2018 atau tumbuh 15,5% year on year. Direktur Japfa Comfeed Indonesia Koesbyanto Setyadharma mengatakan, angka penjualan sementara mencapai Rp34 triliun. Dia mengatakan angka tersebut sesuai dengan konsensus dan masih sejalan dengan harapan perseroan.
- *BBCA menguat Rp 600 (+2.21%) ke level Rp 27,725*. Masa penawaran instrumen Saving Bond Ritel (SBR) seri 005 telah sepekan berlalu. Meski sudah diterbitkan untuk kelima kalinya, instrumen ini masih mendapat antusiasme besar di kalangan investor ritel dalam negeri. Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan terhitung sejak Kamis (17/1), penjualan SBR005 di bank swasta terbesar di Indonesia tersebut telah menembus sekitar Rp 1,1 triliun.
*Saham yang ditutup melemah*
- *WIKA melemah Rp 70 (-3.68%) ke level Rp 1,830*. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mengincar perolehan laba senilai Rp3,01 triliun pada 2019 ditopang penjualan yang diprediksi menembus Rp42,13 triliun tahun ini. Dalam siaran pers, Minggu (20/1), Manajemen Wijaya Karya menyampaikan target perolehan laba senilai Rp3,01 triliun pada 2019. Kontraktor pelat merah itu menargetkan penjualan menembus Rp42,13 triliun akhir tahun ini.
- *INKP melemah Rp 350 (-2.84%) ke level Rp 11,950*. Pemegang saham mayoritas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) yakni PT Purinusa Ekapersada menambah kepemilikan sahamnya di INKP dengan tujuan untuk investasi pada tanggal 11 Januari 2019 dan 14 Januari 2019. Menurut keterangan perseroan yang diperoleh Senin, pada tanggal 11 Januari 2019 Purinusa menambah sebanyak 100.000 lembar saham dengan harga Rp12.687,50 total senilai Rp 1.27 miliar.
- *ISAT melemah Rp 30 (-1.41%) ke level Rp 2,090*. PT Indosat Tbk (ISAT) berencana memperbesar komposisi pendapatan business to business atau B2B pada tahun 2019. Group Head Regional Marketing Indosat Gede Krishna Jaya mengatakan, potensi B2B saat ini cukup besar. Salah satu potensi yang diharapkan Indosat adalah banyaknya pembangunan infrastruktur seperti banyaknya bandara baru. Menurut Krishna, berbagai infrastruktur itu butuh teknologi. Krishna belum mau mengungkapkan berapa komposisi pendapatan segmen B2B yang ditargetkan Indosat. Ia juga belum mau mengungkapkan berapa target komposisi yang dikejar Indosat dalam pengembangan B2B. Tapi menurutnya, pihaknya akan aktif ikut tender infrastruktur telekomunikasi.
Komentar
Posting Komentar