google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 17 Januari 2019 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 17 Januari 2019

*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team

*Market Review 17 Januari 2019*

Tercatat 206 saham menguat dan 243 saham melemah. *IHSG +10.4 poin (+0.16%) ke level 6,423.7*, dan *LQ-45 +3.3 poin (+0.32%) ke level 1,024.9*.

*Sectoral Return :*
- Agri +0.27%
- Mining +0.28%
- Basic-Ind +0.75%
- Misc-Ind +0.26%
- Consumer -0.09%
- Property -1.53%
- Infrastructure -0.20%
- Finance +0.48%
- Trade +0.35%
- Manufacture +0.18%

Investor asing *net buy senilai Rp 1,612 Miliar*.

*USD/IDR +64.00 poin (+0.45%)* terhadap Rupiah di angka 14,191.50.

*Saham yang ditutup menguat*

- *PTBA ditutup menguat Rp 70 (+1.59%) ke level Rp 4,450*. PT Bukit Asam Tbk. dan PT Pertamina (Persero) menandatangani perjanjian pembentukan perusahaan patungan (joint venture/JV) untuk rencana penghiliran batu bara di mulut tambang Bukit Asam di Peranap, Riau. Penandatanganan ini dilakukan Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan Chairman, President & CEO Air Products and Chemical Inc., Seifi Ghasemi. Menteri BUMN Rini Soemarno turut hadir dalam seremoni yang berlangsung pada Rabu (16/1/2019).

- *SMGR menguat Rp 500 (+4.19%) ke level Rp 12,425*. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. mengantongi volume penjualan 33,56 juta ton atau tumbuh 7% secara tahunan pada 2018. Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto mengungkapkan penjualan ekspor emiten berkode saham SMGR itu mencapai 3 juta ton pada 2018. Realisasi itu naik di atas 75% dari 1,8 juta ton tahun sebelumnya. Berdasarkan catatan Bisnis.com, realisasi ekspor tahun lalu sesuai dengan proyeksi manajemen. Tercatat, perseroan menargetkan volume penjualan ekspor 3 juta ton atau senilai Rp4,44 triliun pada 2018.

- *BMRI menguat Rp 75 (+0.96%) ke level Rp 7,875*. PT Bank Mandiri Tbk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebanyak Rp 17,58 triliun di tahun 2018 lalu. Realisasi tersebut setara dengan 100,11% dari target yang sebesar Rp 17,56 triliun. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menambahkan, KUR tersebut disalurkan kepada 259.030 debitur KUR, dengan porsi terbesar disalurkan dalam bentuk KUR Kecil sebesar Rp 15,53 triliun, KUR Mikro Rp 2,01 triliun dan KUR TKI sebesar Rp 16 miliar. Bank Mandiri juga memenuhi target pemerintah terkait penyaluran 50% KUR ke sektor produksi.

*Saham yang ditutup melemah*

- *CARS melemah Rp 30 (-1.10%) ke level Rp 2,680*. Awal tahun ini Toyota sudah mengeluarkan penyegaran dua model (facelift) yakni sedan Camry dan model Multi Purpose Vehicle (MPV) Avanza dan Veloz. Sebagai emiten diler yang menjual produk Toyota PT Industri dan Perdagangan Bintracho Dharma Tbk (CARS) melihat penjualan justru akan sama. Direktur Utama CARS, Sebastianus Harno Budi menjelaskan untuk model Camry tidak akan kena imbas. Kkarena pasar mobil sedan medium di Indonesia hanya 1% dari total penjualan mobil nasional. Sedangkan untuk model Avanza dan Veloz, baru saja diluncurkan kemarin Selasa (15/1).

- *CTRA melemah Rp 35 (-3.34%) ke level Rp 1,010*. PT Ciputra Development Tbk. membukukan marketing sales senilai Rp6,4 triliun sepanjang 2018. Adapun raihan marketing sales tersebut masuh di bawah dari target yang ditetapkan. Pada tahun lalu, emiten bersandi saham CTRA memasang target marketing sales senilai Rp7,7 triliun. Capaian perseroan hingga akhir 2018 setara 83,11% dari target yang dipasang oleh perseroan.

- *KINO melemah Rp 20 (-0.68%) ke level Rp 2,910*. Kino Indonesia Tbk (KINO) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 25-30% pada 2019. Target tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan pertumbuhan tahun lalu. Pada akhir 2018, pertumbuhan ditargetkan sebesar 12% yang berarti perseroan dapat meraih penjualan sebesar Rp3,54 triliun. Untuk itu, penjualan perseroan pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp4,42-4,6 triliun.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...