*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team
*Market Review 2 Januari 2019*
Tercatat 168 saham menguat dan 275 saham melemah. *IHSG -13.3 poin (-0.21%) ke level 6,181.1*, dan *LQ-45 +1.6 poin (+0.16%) ke level 984.3*.
*Sectoral Return :*
- Agri -0.80%
- Mining -1.60%
- Basic-Ind -1.04%
- Misc-Ind -0.38%
- Consumer +0.39%
- Property +0.19%
- Infrastructure -0.23%
- Finance -0.12%
- Trade -0.21%
- Manufacture -0.10%
Investor asing *net buy senilai Rp 207 Miliar*.
*USD/IDR +67.5 poin (+0.47%)* terhadap Rupiah di angka 14,457.50.
*Saham yang ditutup menguat*
- *MEDC ditutup menguat Rp 35 (+5.10%) ke level Rp 720*. Harga minyak yang masih sekitar US$ 45 per barel tak membuat PT Medco Energy Internasional Tbk (MEDC) menghentikan aksi korporasinya. Perusahaan sebelumnya sudah mengakuisisi ConocoPhillips Indonesia Inc Ltd dan ConocoPhillips Singapore Operations Pte. Ltd pada September 2016 lalu. ConocoPhillips Indonesia adalah operator PSC South Natuna Sea Block B PSC dengan hak partisipasi sebesar 40% dan juga merupakan operator West Natuna Transportation System. Sementara CSOP mengoperasikan onshore receiving facility di Singapura.
- *WSBP menguat Rp 4 (+1.06%) ke level Rp 380*. Menutup akhir 2018, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), membukukan arus kas (cashflow) operasional sebesar Rp 1,1 triliun. Angka ini naik signifikan dibandingkan 2017 yang minus Rp 2,4 triliun dan 2016 yang minus Rp 3 triliun. Direktur Keuangan Waskita Beton Precast Anton YT Nugroho mengatakan, ?pada akhir 2018, pihaknya telah menerima pembayaran dari proyek turnkey jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) sebesar Rp 1,6 triliun. Sebelumnya, pembayaran termin KBLM sudah terealisasi sebesar Rp 665 miliar, dimana sebesar Rp 250 miliar di antaranya merupakan pembayaran turnkey.
- *WEGE menguat Rp 6 (+2.50%) ke level Rp 246*. Pacu pertumbuhan bisnis properti lebih agresif lagi di 2019, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) akan membangun proyek perkantoran baru dengan memanfaatkan aset lahan milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) di Jl, Proklamasi No.31 Jakarta. Dalam pengembangan proyek baru tersebut, perseroan tentunya menggandeng kerjasama dengan Bank Mandiri berupa kerjasama build, operate, transfer. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, dengan kerjasama ini WEGE akan mengembangkan bisnis konsesi melalui optimalisasi aset tersebut dan mengembangkannya menjadi perkantoran termasuk fasilitas produknya dengan pola kerja sama BOT selama 30 tahun.
*Saham yang ditutup melemah*
- *ANTM melemah Rp 25 (-3.26%) ke level Rp 740*. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berhasil meraih tiga peringkat biru dan tiga peringkat hijau dalam penghargaan PROPER periode 2017-2018 atas kinerja pengelolaan lingkungan yang baik oleh unit bisnis dan entitas anak. Direktur Operasi Aneka Tambang, Hari Widjajanto mengatakan penghargaan PROPER Hijau kali ini merupakan refleksi atas kinerja operasional emiten pertambangan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan komunitas. Selain itu Hari optimis jika aspek-aspek ketaatan dalam PROPER dijalankan secara konsiten maka ANTM akan menjadi bagian dalam corporate citizens yang semakin mendukung pembangunan berkelanjutan.
- *KBLM melemah Rp 14 (-5.60%) ke level Rp 236*. PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) pada tanggal 28 Desember 2018 melakukan pembubaran anak usaha yakni PT Aruna Solar Indonesia. Melalui keterbukaan informasi hari ini, perusahaan mengumumkan telah membubarkan anak usaha di sektor jasa konstruksi dengan kepemilikan 99% tersebut. Perusahaan yang bergerak di bidang usaha kabel listrik, kabel telepon, alat sambung dan aksesoris kabel tersebut mengaku tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha akibat pembubaran tersebut.
- *DOID melemah Rp 5 (-0.95%) ke level Rp 520*. PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) mendapatkan fleksibilitas untuk mendapatkan pinjaman 25% dari total aset yang disesuaikan dari sebelumnya hanya 7,5%. Dalam keterbukaan informasi pada 31 Desember 2018, Direktur Keuangan Delta Dunia Makmur Eddy Porwanto menyebutkan, pada 28 Desember 2018, anak perusahaan DOID, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) mengajukan permohonan persetujuan (consent solicitation) kepada pemegang surat utang sejumlah US$350 juta.
Komentar
Posting Komentar