google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November 22, 2018

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 22 November 2018

*Mirae Asset Sekuritas Indonesia* Investment Information Team *Market Review 22 November 2018* Tercatat 178 saham menguat dan 243 saham melemah. *IHSG +42.7 poin (+0.71%) ke level 5,990.8*, dan *LQ-45 +11.3 poin (+1.19%) ke level 956.6*. *Sectoral Return :* - Agri +1.05% - Mining -1.57% - Basic-Ind +1.25% - Misc-Ind -0.12% - Consumer +0.97% - Property +1.48% - Infrastructure +0.09% - Finance +1.34% - Trade -0.12% - Manufacture +0.85% Investor asing *net buy senilai Rp 218 Miliar*. *USD/IDR -22.50 poin (-0.15%)* terhadap Rupiah di angka 14,580. *Saham yang ditutup menguat* - *WSBP ditutup menguat Rp 8 (+2.43%) ke level Rp 336*. Tahun politik tak menjadi penghalang bagi emiten produsen beton membidik kontrak baru. Bahkan emiten sektor ini rata-rata menargetkan pertumbuhan kontrak baru di atas 10% pada tahun 2019. Ambil contoh PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan bisa meraih kontrak baru sebesar 58% menjadi Rp 10,4 triliun dari target nilai kontrak baru tahu...

Berita Saham TARA | 22 November 2018

SURYA BUANA MAKMUR KURANGI KEPEMILIKAN SAHAM DI TARA IQPlus, (21/11) - .Salah satu pemegang saham PT Sitara Propertindo Tbk (TARA) yakni PT Surya BUana Makmur kembali mengurangi kepemilikan sahamnya pada 16 November 2018. Menurut keterangan perseroan Rabu, jumlah saham yang dilepas Surya Buana sebanyak 25.000.000 lembar saham dengan harga Rp690 atau total transaksi mencapai Rp17.250.000.000. Adapun tujuan transaksi untuk penjualan. Dengan pelepasan tersebut maka sisa kepemilikan saham PT Surya Buana Makmur di PT Sitara Propertindo Tbk berkurang menjadi 3.574.019.800 saham atau mewakili 35,49% dari total saham TARA. (end)

Berita Saham BBNI | 22 November 2018

BNI JANJI TIDAK SEGERA NAIKKAN BUNGA KREDIT RUMAH IQPlus, (22/11) -  PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk berjanji dalam waktu dekat tidak akan menaikkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia telah naik agresif dalam kurun enam bulan hingga 175 basis poin. Ditahannya kenaikan suku bunga KPR itu karena permintaan nasabah untuk kredit properti masih lesu, kata Sekretaris Perusahaan BNI Kiryanto dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu. Perseroan belum melihat kenaikan permintaan riil untuk KPR, sehingga memilih untuk tidak agresif mengeruk keuntungan dari pendapatan bunga dan memilih lebih hati-hati. "Sekarang ini permintaan riil properti masih rendah, apalagi kalau kita naikkan (suku bunga), mana ada yang mau," kata Kiryanto. Suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sejak Mei hingga akhir November 2018 ini sudah naik 175 basis poin atau 1,75 persen menjadi enam persen. Kiryanto mengatakan BNI baru akan menaikkan suku bunga...

Berita Saham KBLV | 22 November 2018

FIRST MEDIA UTAMAKAN LAYANAN PELANGGAN BOLT IQPlus, (22/11) - PT First Media Tbk (KBLV), selaku penyelenggara layanan Bolt 4G LTE akan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, dan secara pararel perusahaan terus berupaya mencari solusi dan berkerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk persoalan yang dihadapi. Sehubungan dengan hal ini, Perseroan memutuskan untuk sementara tidak menerima pembelian baru dari pelanggan baik isi ulang (top up) maupun paket berlangganan, sampai Perseroan mendapatkan arahan dan persetujuan dari pihak Kementerian, demikian bunyi siaran pers, Rabu . Disebutkan dalam siaran pers tersebut, First Media merupakan penyelenggara jasa dan jaringan telekomunikasi di bawah pengawasan Kementerian Kominfo yang memiliki izin penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis "packet switched" baik melalui kabel maupun pita frekuensi 2.3GHz; dimana pada tahun 2013, perseroan meluncurkan layanan 4G LTE dengan menggandeng BOLT yang merupaka...

Berita Saham PTIS | 22 November 2018

PTIS RAIH KONTRAK PENYEWAAN KAPAL UNTUK PERUSAHAAN BATUBARA IQPlus, (22/11) - PT Indo Straits Tbk (PTIS) telah memperoleh kontrak penyewaan kapal perusahaan oleh sebuah perusahaan pertambangan batubara yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Menurut keterangan Ronny A. Hendrawan, Sekretaris perseroan yang diperoleh Kamis, jangka waktu kontrak penyewaan kapal minimum selama 60 hari sejak tanggal 19 November 2018 dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan kedua belah pihak. Nilai minium total kontrak penyewaan kapal perusahaan sebesar Rp3,6 miliar. Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perusahaan pertambanga batubara tersebut.  (end)

Berita Saham GLOB | 22 November 2018

RUGI GLOBAL TELESHOP TURUN JADI Rp21,87 MILIAR HINGGA SEPTEMBER IQPlus, (22/11) - PT Global Teleshop Tbk (GLOB) mencatat rugi neto yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp21,87 miliar hingga 30 September 2018 yang berarti turun dibandingkan rugi neto Rp40,58 miliar yang tercatat hingga periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Kamis menyebutkan, pendapatan neto turun menjadi Rp431,45 miliar dari pendapatan neto Rp458,05 miliar tahun sebelumnya sedangkan beban pokok pendapatan turun menjadi Rp414,73 miliar dari Rp438,33 miliar. Laba kotor turun menjadi Rp16,71 miliar dari laba kotor Rp19,72 miliar tahun sebelumnya. Total beban perseroan tercatat turun menjadi Rp25,00 miliar dari total beban Rp42,49 miliar tahun sebelumnya membuat rugi usaha turun menjadi Rp8,29 miliar dari rugi usaha Rp37,36 miliar tahun sebelumnya. Rugi sebelum manfaat pajak penghasilan tercatat sebesar Rp21,87 miliar turun dari rugi sebelum manfaat pajak penghasilan Septem...

Berita Saham ISAT | 22 November 2018

INDOSAT LUNASI OBLIGASI DAN SUKUK JATUH TEMPO Rp1,25 TRILIUN IQPlus, (22/11) - PT Indosat Tbk (ISAT) telah melakukan pelunasan atas Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017 Seri A dan Sukuk Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017 Seri A. Menurut keterangan perseroan yang diperoleh Kamis, jumlah pembayaran pelunasan kedua obligasi beserta dengan bunga dan cicilan imbalan ijarah periode terakhir sebesar Rp1.258.132.078.210. Adapun sumber dana pelunasan berasal dari kas internal perseroan. Seperti diketahui Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017 Seri A memiliki nilai emisi Rp220.000.000.000 sedangkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017 Seri A memiliki nilai emisi Rp1.017.000.000.000. (end)

Analisa Saham TLKM, BRPT dan ICBP | 22 November 2018

IHSG (5.915-5.980) : indeks harga saham gabungan diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat. Target kenaikan indeks pada level 5.980 kemudian 6.020 dengan support di level 5.915 dan 5.875. TLKM (Buy) : Target kenaikan harga pada level 4.050 kemudian 4.140 dengan support di level 3.860, cut loss jika break 3.770. BRPT (Buy) : Target kenaikan harga pada level 2.170 kemudian 2.270 dengan support di level 1.920, cut loss jika break 1.800. ICBP (Buy) : Target kenaikan harga pada level 8.950 kemudian 9.050 dengan support di 8.750, cut loss jika break di 8.650. Full report bisa di akses di : https://r.ipot.id/?g=r/t/3c5ij8

Analisa Saham INKP, ESSA dan ERAA | 22 November 2018

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight Nov 22, 2018 (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 5,948 (-0.95)%, consolidation, trading range hari ini 5,915 – 5,973. Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized cenderung naik. Demikian juga halnya  pada periode weekly ,indikator MFI optimized mulai naik terbatas, indikator RSI  optimized dan stochastic%D optimized masih cenderung naik. Daily resistance terdekat di 6,005 dan support di 5,945.Cut loss level di 5,889. INKP Weekly, 11,450 (-3.78%), trading buy, trading range 11,050 – 12,050. indikator MFI  optimized cenderung naik, indikator Stochastic%D optimized dan W%R optimized akan menguji support trendline. Daily support 10,960 dan resistance di 11,600. Cut loss level di 10,475. ESSA Daily , 272 (-6.21%), buy on weakness, 268 – 286. indikator MFI optimized support trendline dan RSI  optimized akan menguji. Daily dan Weekly resistance di 286 dan 296. Sementara itu daily dan weekly support di 268 d...

Rekomendasi Saham William Hartanto | 22 November 2018

WH Project Outlook 22 November 2018 IHSG ditutup menurun sebesar 57.24 poin (-0.95%) menuju level 5948.05 pada perdagangan hari Rabu 21 November 2018. MENURUT KAMI, IHSG BULLISH Morgan Stanley mengatakan pasar sudah masuk bearish namun investor masih banyak yang belum menyadarinya. Jadi, jika diartikan menurut mereka pasar modal sudah bearish namun karena pelaku pasar tidak cepat tanggap dengan keadaan maka mereka tidak merasakannya. Namun tidak jika menurut WH Project. Menurut kami, pasar masuk bullish, namun tidak terasa karena mayoritas pelaku pasar, khususnya di Indonesia mengalami stuck pada saham-saham yang menurun dari sebelumnya menguat signifikan. Sebut saja masih ada beberapa dari Anda yang stuck pada saham INKP, TKIM, TRAM, dan sisa-sisa saham sektor MINING lainnya. Karena stuck, kondisi apapun akan terasa bearish, terutama jika sektor sahamnya menurun terus. Namun tidak untuk sektor lainnya, dan sektor lain ini yang diprediksi akan bullish. Persiapannya bulan ini,...

Analisa Saham PGAS | 22 November 2018

#PGAS secara minor trend sedang downtrend setelah sebelumnya mematahkan trend uptrendnya, dan hari ini pun candle ditutup menembus support nya di 2004 , area support selanjutnya berada di area supportnya 1837-1870. jika kita mau menarik seberapa jauh penurunan PGAS berdasarkan Tom De Mark Trendline , yaitu berada pada 1816 . jika benar dititik tersebut terjadi pantulan atau reversal kita liat dan analisa kembali. lalu perhatikan kotak yg saya kasih . EMA 20 deathcross dengan EMA 60 nya , mengindikasikan akan terjadi penurunan lebih lanjut lalu MACD juga berada pada level < 0 SyariahStockPick

Analisa Saham WSKT | 22 November 2018

#WSKT secara majortrend downtrendnya sudah di tembus oleh WSKT namun belum bisa dikatakan uptrend karena syarat2 uptrendnya bagi saya belum terpenuhi , namun pergerakan WSKT sudah mulai cantik ketimbang saham2 W lainya namun jika kita liat dari volumenya kenaikan WSKT sudah mulai terbatas dan hari ini pun harga ditutup terhitung melemah karena ditutup dibawah harga close senin kemarin . Support terdekat WSKT ada di 1512 Resisten di 1615 TP TD TL jika berhasil naik berada di titik harga 1670. secara MACD juga MACD masih < 0 dan masih berusaha naik untuk menembus garis 0 nya. Stochastic masih di area positifnya. SyariahStockPick

Rekomendasi Saham Screener EMAS | 22 November 2018

Secara umum, screener EMAS menyaring saham-saham konstituen ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) yang harga close terakhir di atas rerata harga eksponensial 30 hari (EMA30). Kemudian, EMA30 berada di atas rerata harga 100 hari (MA100), dan EMA30 di atas MA200. Ringkasnya, EMAS = C>EMA30>MA100 dan EMA30>MA200. Daftar saham pada tabel  BUKAN merupakan rekomendasi Beli atau Jual, silakan sesuaikan dengan trading plan dan money management masing-masing. Disclaimer On. Berikut ini adalah saham-saham yang masuk EMAS pada tanggal 21 November 2018 (diurutkan berdasarkan nilai transaksi): https://www.syariahsaham.com/2018/11/saham-pilihan-emas-21-november-2018.html

Analisa Saham WSBP | 22 November 2018

WSBP sedang mencoba rebound dan bergerak menguat. Namun kenaikan saham ini masih tertahan oleh down trend resistance line di 338. Apabila WSBP dapat menerobos dan bertahan diatas resistance tersebut, terbuka peluang bagi saham ini untuk naik menuju target terdekat di level 354. Nantinya jika rebound saham ini dapat berlanjut, maka WSBP akan menuju target berikutnya dikisaran 370 hingga 386. Indikator teknikal MACD mulai bergerak naik, diharapkan dapat terus berlanjut dan cross up keatas centreline. Rekomendasi: Spekulasi Buy jika break out 338. Stoploss jika kembali turun dan close di bawah 314. http://step-trader.com/2018/11/21/time-to-move-on-for-wsbp/

Analisa Saham BBRI | 22 November 2018

Hal yang menarik dari BBRI adalah saham ini berhasil menguat menembus beberapa level penting seperti: MA200 di 3300 Down trend resist line di 3250 Resisten konsolidasi di 3470. Jika saham ini mampu bertahan  di atas ke tiga area ini, dan tentunya bertahan di atas support tren naik 3330, terbuka peluang bagi BBRI untuk bergerak bullish menuju level all time high di 3920 dengan minor target 3650. MACD yang meningkat menunjukkan saham ini bergerak positif. Rekomendasi: Buy jika break 3490. Stoploss level 3330. Disclaimer ON https://galerisaham.com/bbri-kembali-ke-level-all-time-high/

Update Harga Penting Saham | 22 November 2018

Dow erases 200-point gain as Apple falls The Dow Jones Industrial Average closed Wednesday's session just below the flatline, erasing a 200-point jump, as shares of Apple failed to hold on to strong gains from earlier in the day. Dow.....24465    -0.95      -0.00% Nasdaq..6972  +63.4     +0.92% S&P 500.2650  +8.04     +0.30% FTSE.......7050   +102.3  +1.47% Dax........11244  +177.8  +1.61% CAC.........4976  +50.6     +1.03% Nikkei....21508   -75.6      -0.35% HSI.........25972  +131.1  +0.51% Shanghai.2652   +5.7      +0.21% ST Times.3039   +11.7    +0.39% Indo10Yr..8.2070       -0.0207   -0.25% INDOBex238.0099    +0.4370 +0.18% US10Yr......3.061        +0.013   +0.43% VIX............20.75    ...

Analisa Saham ESSA | 22 November 2018

ESSA  Daily : Buy on Weakness Berdasarkan  Peak & Trough Analysis : Demand side : 1. Support : 264 2.Net Avg Buy : 293.4 3 Net Avg Buy (broker dominant) :  296.4 4.Volume transaksi terbanyak sisi demand(VAP  Demand) : 370   Supply  side : 5. Resistance: 296,304,306 6. Net Avg Sell : 305.5 7 Net Avg Sell (broker dominant) : 294.9 8.Volume transaksi terbanyak sisi supply (VAP Supply)  : 302 -308 Harga saat ini berada di bawah  point 2-4 dan diatas point 1 di sisi demand. Sementara itu dari sisi supply harga masih berada di bawah point 5-8. Volume rata-rata sisi demand  > volume rata-rata sisi supply.Namun saat ini  tape reading masih belum menunjang. by Tasrul Tanar

Analisa Saham JPFA | 22 November 2018

JPFA  Daily : Buy on Weakness Berdasarkan  Peak & Trough Analysis , Demand side : 1. Support : 1,940 2.Net Avg Buy : 2,065.1 3 Net Avg Buy (broker dominant) :  2,096.0 4.Volume transaksi terbanyak sisi demand(VAP  Demand) : 2,190 -2,200   Supply  side : 5. Resistance: 2,080 6. Net Avg Sell : 2,088.7 7 Net Avg Sell (broker dominant) : 2,088.3 8.Volume transaksi terbanyak sisi supply (VAP Supply)  : 2,090 -2,100 Harga saat ini berada di bawah  point 2-4 dan diatas point 1 di sisi demand. Sementara itu dari sisi supply harga masih berada di bawah point 5-8 dan sekitar point 8. Volume rata-rata sisi demand  > volume rata-rata sisi supply.Tape reading masih relative bagus dari sisi trade book namun masih kurang di transction summary. by Tasrul Tanar

Analisa Saham INKP | 22 November 2018

INKP Daily : Buy on Weakness Berdasarkan  Peak & Trough Analysis , Demand side : 1. Support : 10,840 2.Net Avg Buy : 14,278.68 3 Net Avg Buy (broker dominant) :  16,357.66 4.Volume transaksi terbanyak sisi demand(VAP  Demand) : 18, 200 -18,400   Supply  side : 5. Resistance: 11,775 6. Net Avg Sell : 12,046.8 7 Net Avg Sell (broker dominant) : 11,780.6 8.Volume transaksi terbanyak sisi supply (VAP Supply)  : 11,325 -11,400 Harga saat ini berada di bawah  point 2-4 dan diatasr point 1 di sisi demand. Sementara itu dari sisi supply harga masih berada di bawah point 5-7 dan sekitar point 8. Volume rata-rata sisi demand  > volume rata-rata sisi supply.Tape reading masih relative bagus dari sisi trade book namun masih kurang di transction summary. by Tasrul Tanar

Analisa Saham BRPT | 22 November 2018

BRPT Daily : Trading Buy Berdasarkan  Peak & Trough Analysis , Demand side : 1. Support : 1,960, 1,925, 1,870 2.Net Avg Buy : 1,871.45 3 Net Avg Buy (broker dominant) :  1,854.13 4.Volume transaksi terbanyak sisi demand(VAP  Demand) : 1,860 – 1,870   Supply  side : 5. Resistance: 2,045 6. Net Avg Sell : 2,157.8 7 Net Avg Sell (broker dominant) : 2,151.2 8.Volume transaksi terbanyak sisi supply (VAP Supply)  : ,2,460 -2,470 Harga saat ini berada di atas  point 1-4 di sisi demand. Sementara itu dari sisi supply harga masih berada di bawah point 5-8. Volume rata-rata sisi demand  < volume rata-rata sisi supply.. Tape reading masih relative bagus.  Support terdekat sekitar rata-rata saat ini di level 1,960. by Tasrul Tanar

Analisa Saham PTBA | 22 November 2018

PTBA: Efficiency is the key PTBA melanjutkan kinerja yang positif di 3Q18 dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,5 triliun (+15,4% QoQ; +29,5% YoY) dan laba bersih Rp1,4 triliun (+26,0% QoQ; +57,2 YoY) sehingga membawa pendapatan di 9M18 sebesar Rp16,0 triliun, (+21,3% YoY), in-line dengan estimasi (PANS: 70,6%; Konsensus: 72,2%) dan total laba bersih menjadi Rp3,9 triliun di 9M18 (+49,7% YoY), in-line dengan estimasi (PANS: 69,0%; Konsensus: 75,1%). Kenaikan pendapatan ini didorong oleh: 1) kenaikan permintaan batubara dari China akibat kurangnya pasokan batubara domestik selama musim panas yang ekstrim, India yang produksinya masih belum mampu memenuhi kebutuhan domestik, dan adanya peningkatan demand dari Korea Selatan; 2) kenaikan harga jual rata-rata batubara di 9M18 sebesar Rp842 ribu/ton (+12,8% YoY). PTBA juga mencatatkan peningkatan marjin laba bersih di 9M18 sebesar 24,9% (9M17: 19,9%), disebabkan oleh: 1) strategi manajemen untuk melakukan penjualan ekspor batubara m...

Saham Online di Facebook