IQPlus, (28/12) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat ini Dalam RUPSLB tersebut PTBA melakukan penggantian Pengurus Perseroan serta menyampaikan kinerja perseroan sampai dengan Triwulan III tahun 2018. Melalui RUPSLB ini, Perseroan mengangkat Soenggoel Pardamean Sitorus sebagai Komisaris Independen menggantikan Johan O Silalahi serta mengangkat Taufik Madjid dan Jhoni Ginting sebagai Komisaris menggantikan Purnomo Sinar Hadi dan Muhammad Said Didu.
Melihat pencapaian kinerja operasional hingga September 2018, Perseroan optimis akan mencapai target produksi dan penjualan yang telah ditentukan untuk tahun 2018 ini. Pada tahun ini, Perseroan menargetkan produksi batubara sebesar 25,54 juta ton dan penjualan batubara sebesar 25,88 juta ton dengan komposisi 13,74 juta ton untuk pasar domestik dan 12,15 juta ton untuk ekspor.
Ke depan, Perseroan bertujuan untuk dapat melakukan pengembangan usaha melalui pemanfaatan batubara melalui gasifikasi. Hal ini telah dimulai dengan penandatangan Head of Agreement mengenai gasifikasi dengan Pertamina, Pupuk Indonesia, serta Chandra Asri Petrochemical di mana batubara akan diubah menjadi urea, DME dan polypropelene. Nantinya gasifikasi batubara coal to UDP ini akan dilakukan di Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Selain itu, Perseroan juga telah menandatangani MoU dengan Pertamina dan Air Products pada awal November 2018 terkait rencana gasifikasi batubara yang akan dilakukan di Peranap, Riau. Selain itu Perseroan melakukan pengembangan pada jalur angkutan batubara dengan kapasitas angkut 60 juta ton per tahun pada 2023 dengan bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Pengembangan angkutan batubara dilakukan pada jalur Tanjung Enim-arah Utara dan Tanjung Enim-arah Selatan. Pada jalur utara, dibangun pengembangan jalur Tanjung Enim menuju Prajin dengan kapasitas angkut 10 juta ton per tahun dan direncanakan mulai beroperasi pada 2019. (end)
Komentar
Posting Komentar