Sekretaris Perusahaan Kimia Farma, Ganti Winarno mengungkapkan kinerja penjualan masih sejalan dengan proyeksi Kimia Farma. Pada Oktober 2018-November 2018, terjadi pertumbuhan hingga dua digit. “Kami tetap optimistis untuk tumbuh dua digit baik dari revenue maupun net income,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (3/12/2018).
Ganti mengungkapkan terjadi pertumbuhan di seluruh lini bisnis KAEF. Menurutnya, seluruh produk menjadi penopang penjualan Kimia Farma.
Dihubungi terpisah, Direktur Keuangan Kimia Farma, I.G.N. Suharta Wijaya juga mengatakan hal senada. Menurutnya, penjualan KAEF masih tumbuh sesuai dengan target perseroan. “Perkiraan revenue tumbuh year on year masih sekitar 20%,” paparnya.
Sebelumnya, Suharta menyebut bahwa perseroan melakukan efisiensi dan transformasi dari hulu hingga ke hilir. Salah satu yang dihasilkan yakni dengan efisiensi harga pokok produksi sekitar 3% pada kuartal III/2018.
Selain itu, Suharta menyebut pertumbuhan pendapatan juga didorong oleh program peningkatan performa ritel. Melalui strategi tersebut, penjualan di apotik mampu tumbuh hingga 22%.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2018, Kimia Farma membukukan pendapatan Rp5,30 triliun per 30 September 2018. Jumlah itu naik 23,37% dari periode yang sama tahun lalu Rp4,30 triliun.
Beban pokok penjualan naik lebih rendah 20,62% secara tahunan pada kuartal III/2018. Tercatat, terjadi kenaikan dari Rp2,78 triliun pada kuartal III/2017 menjadi Rp3,36 triliun.
Dengan demikian, emiten berkode saham KAEF itu mengamankan laba bersih Rp225,28 miliar per kuartal III/2018. Pencapaian tersebut tumbuh 17,36% dari Rp191,96 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun, berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, lima produsen farmasi yang melantai di Bursa Efek Indonesia masih membukukan pertumbuhan pendapatan atau penjualan bersih secara tahunan pada kuartal III/2018. Akan tetapi, tercatat hanya dua emiten yang mampu membukukan pertumbuhan laba bersih.
Secara detail, Kimia Farma memimpin pertumbuhan laba bersih secara tahunan pada kuartal III/2018 sebesar 17,36%. Posisi selanjutnya ditempat oleh PT Kalbe Farma Tbk. yang membukukan pertumbuhan laba bersih 1,41% secara tahunan.
Komentar
Posting Komentar