google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham HEXA | 5 Desember 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham HEXA | 5 Desember 2018

Bisnis.com, JAKARTA— PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) meyakini penjualan alat berat nasional pada 2019 tumbuh 10%-15% seiring dengan masih meningkatnya permintaan di sektor komoditas dan infrastruktur.

Sekretaris Perusahaan HEXAA, A. Maryati menyampaikan, pada 2019 penjualan alat berat nasional dapat bertumbuh 10%-15% dari estimasi tahun ini sekitar 9.500 unit. Sentimen utama yang mendorong ialah peningkatan harga batu bara dan komoditas lainnya, serta permintaan di sektor infrastruktur.

“Belakangan harga batu bara memang turun karena efek permintaan China. Namun itu hanya sementara, sehingga 2019 masih optimistis industri alat berat dapat bertumbuh,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (4/12).

HEXA yang mengandalkan penjualan alat berat merek Hitachi ini membukukan pemasaran alat berat 1.3700an unit per November 2018. Komposisi permintaan dari sektor kehutanan, agribisnis, kontruksi, dan pertambangan cenderung serupa di kisaran 20%-30%.

“Tapi permintaan di sektor tambang tumbuh signifikan dibandingkan 2013-2014 yang hanya 10%, sekarang naik 2 kali lipat lebih,” imbuhnya.

Pada tahun fiskal 2018, atau atau periode April 2018—Maret 2019 perusahaan membidik penjualan alat berat sebanyak 2.060 unit. Volume itu bertumbuh 33,85% year on year (yoy) dari realisasi pemasaran tahun fiskal sebelumnya sejumlah 1.539 unit.

Perusahaan juga membidik posisi pangsa pasar domestik 21,7%, atau kedua terbesar setelah PT United Tractors Tbk. (UNTR). Per September 2018, penguasaan pasar mencapai 19,8%.

Manajemen kini sedang menghitung target tahun fiskal 2019. Yang jelas, sambung Maryati, panduan volume penjualan alat berat akan dinaikkan.


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d