google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham JPFA | 17 Desember 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham JPFA | 17 Desember 2018

KONTAN - PT RHB Aset Management Indonesia mengatakan sektor poltry tumbuh pada 2018 akibat rupiah yang juga menguat. Dalam riset yang dikeluarkan RHB pada 6 Desember 2018 menyebutkan PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) sebagai perusahaan sektor poltry yang paling kuat sampai saat ini.

Sebab, sekitar 60% biaya produksinya dalam rupiah dan 40% berasal dalam dollar Amerika Serikat (AS). JPFA lebih sensitif terhadap pengutan rupiah karena lebih dari 50% utangnya dalam dollar AS. Riset RHB menunjukkan bahwa untuk setiap 1% apresiasi rupiah terhadap dollar AS pendapatan JPFA akan naik 4%.

Laba bersih JPFA memcapai Rp 1,85 triliun, naik 112% YoY. Oktober sampai dengan November 2018 day-old chick (DOC) harga rata-ratanya terbilang masih kuat. Pada bulan November, harga DOC yang disurvei melonjak 15% MoM menjadi Rp 6,667 per piece, sehingga harga rata-rata dua bulan terakhir menjadi Rp 6,237 per piece.

Analais RHB Aset Management Michael Setjoadi percaya bahwa harga DOC yang kuat dipengaruhi permintaan ayam broiler yang lebih tinggi selama perayaan akhir tahun.

JPFA memperlihatkan penjualan segmen DOC yang lebih tinggi dan kontribusi laba terhadap pendapatan konsolidasi. DOC menyumbang 14% dan 28% untuk pendapatan kotor kuartal III 2018. PT Charoen Pokphand 34% Indonesia dan JPFA 44% dari EBIT mereka.

Sementara itu untuk harga ayam broiler stabil di Oktober sampai dengan November 2018. Rata-rata penjualannya berada di kisaran Rp 18,239 per kilogram. Tidak seperti DOC, RHB melihat sedikit koreksi pada harga ayam broiler untuk bulan Oktober dan November. “Menurun 4,6% QoQ, tetapi tetap pada keuntungan Rp 18,239 per kilogram,” Michael dalam risetnya 6 Desember 2018.

Segmen ayam pedaging menyumbang CPIN 23% dan JPFA 24% pada kuartal III 2018 pendapatan kotor. Dengan catatan yang lebih positif, diprediksi pada beberapa pemulihan harga pada Desember, karena tren harga naik menjelang akhir tahun.

Pasokan stabil sama dengan harga stabil dan penghasilan di masa mendatang. Meskipun sektor poltry telah menjadi salah satu sektor berkinerja terbaik tahun ini bahkan mengalahkan IHSG sebesar 60% YTD. RHB percaya masih ada ruang untuk pertumbuhan pendapatan, yaitu sebesar 5-8% di 2019 pada pasokan DOC yang stabil.

“Kami percaya bahwa penilaian valuasi JPFA terlalu dalam untuk ini yang merasionalkan preferensi kami untuk saham ini,” katanya dalam riset 6 Desember 2018.

Risiko downside yang mungkin termasuk harga bahan baku yang tidak menguntungkan untuk jagung dan bungkil kedelai. Kemudian harga DOC dan broiler yang lebih lemah, perlambatan pembelian konsumen, depresiasi rupiah, dan peraturan pemerintah. “Boiler di kuartal IV harganya cukup bagus sekarang berada di sekitar Rp 22.000 per kilogram,” kata Micahel Setjoadi kepada Kontan.co.id, Jumat (14/16).

Michael melihat sumplay ayam broiler tahun depan akan stabil. Jadi kalau persediaan stabil harga jual awal semestinya teratasi. “Ia menegaskan karena memang harga boiler angka produksinya sekitar Rp 17.000 - Rp 18.000 di tengah-tengah ada di Rp 20.000,” katanya (14/12).

Untuk rekomendasi saham JPFA ia menjelaskan bahwa dari segi valuasi lebih condong ke JPFA sepuluh kali dibanding Chaeron. Ini karena Chaeron baru dimasukan ke Jakarta Islamic Indeks (JII) reksadana syariah. Jadi harus mengikuti aturan-aturan JII.

Sedangkan selama ini JPFA belum masuk JII. Jadi selama satu minggu ini yang sempat raily karena sempat ada penambahan Chaeron di JII. “Saya megang JPFA karena valuasi lebih murah jarum Chaeron lebih mahal,” kata Michael (14/12). Ia menyarankan ke kepada investor membeli saham JPFA diangka Rp 3.000 pershare.

Sentimen pasar yang perlu diperhatikan tahun depan adalah tahun politik di bulan April. Pemerintah memang tahun depan akan menjalankan subsidi dari APBN dinaikan.

Untuk yang keluarga-keluarga harapan, dana bantuan tunai atau transfer, dan sebagainya dinaikan. Ia lihat rencana kenaikan ini dua kali lipat dibanding sebelimnya yakni ya 80-100%. “Jadi kita bakal lumayan bullish ke costumers section,” katanya (14/12).

Sementara itu, Michael sudah mengembus sentimen yang terjadi pada 2020 mendatang. Menurutnya, mungkin investor sudah bersiap-siap di pertengahan 2019. Bahwa di 2020 bisa jadi ada perubahan budget lagi tergantung dari bagaimana proses yang akan berlangsung pada tahun politik 2019.

Ia memprediksi harga sektor polrty akan stabil di kisaran harga Rp 20.000 di 2019. Untuk sahamnya sendiri tergantung dari performa dari fundamental perspektif. “Tahun depan untuk sektor poltry masih bagus akan ada pertimbuhan 10-15% dari masing-masing peruhasaan di sektor poltry” katanya (14/12).


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d