google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham BWPT | 6 Desember 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham BWPT | 6 Desember 2018

Mandiri (CC) 5/10/2018

BWPT NEUTRAL TP 195

Eagle High Plantation: Entering the Prime Cycle (BWPT; Rp200; Neutral; TP :Rp195)

We re-initiate coverage on BWPT with a Neutral rating and Rp195 TP. BWPT is on the verge of a fundamental turnaround, as most of its planted areas are now under prime tree profile (57%) with average tree age at 9 years. Despite the potential up-cycle in the production, we prefer to wait until we see strong earnings momentum.

Heading into the up-cycle production trend. After years of heavy investment, BWPT is now entering its prime cycle given its 9 years average tree-age. The company currently manages 128,286ha of planted areas at the end of 2017, 57% of which are under prime profile (7-15 years). The average monthly FFB production is now at 130k in 1H18, 15% higher than the FY17 average monthly production. The 8M18 FFB production is now at 1.07MT and we forecast 1.65 MT of FFB productions for FY18 and 1.76 MT for FY19. The company is still expecting Sep-Dec’18 monthly production to reach above 170k, implying a FY18 production of 1.75 MT, 7% higher than our forecast.

2019 outlook. BWPT will enjoy the higher ASP from CPO price recovery and better production profile. We are expecting 6% FFB production growth at 1,76 MT, and 7% ASP growth, which will translate into 27% YoY EBIT growth. However, interest cost will still be a burden for the company and hence still resulted in a net loss of Rp67bn. Better than expected production profile will be the game changer, we believe.

Productivity improvement strategy. BWPT will emphasize on productivity improvement by introducing a better incentive program for the farmers starting from Apr’18. This incentive has pushed farmers to collect mature FFB right in time. This has increased the farmers’ take home pay to Rp7mn/month from Rp3mn/month in the past.

Re-initiate with a Neutral rating and Rp195 TP based on USD6,500 EV/Ha, 1 s.d. below its historical average. We use EV/Ha basis given the company’s depressed earnings from lofty interest expense on immature plantation financing. The up-cycle production trend should act as positive catalyst for the stock, as this will help the company’s profitability and further reduce its loan-dependency. However, we prefer to wait until the strong production number translates into earnings quality improvement.


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d