google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ACES | 19 Desember 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham ACES | 19 Desember 2018

ACES: Maintain superior growth

ACES mencatatkan SSSG di Nov’18 sebesar 11,1% (Nov’17: 12,5%), sehingga SSSG di 11M18 tercatat sebesar 13,0% (11M17: 11,0%). Pencapaian ini sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya, dimana SSSG di Oct’18 tercatat sebesar 12,0% dan SSSG di 10M18 tercatat sebesar 13,2%. Hal ini didorong oleh penurunan penjualan pada seluruh area operasional perseroan. Selain itu, ACES mencatatkan pendapatan di Nov’18 sebesar Rp582 miliar (-5,0% MoM; +19,5% YoY), membawa pendapatan di 11M18 tercatat sebesar Rp6,3 triliun, inline dengan estimasi (PANS: 91,3%; Cons: 90,2%). Kami positif untuk ACES kedepannya, didorong oleh: 1) perbaikan SSSG seiring dengan pemulihan daya beli dari middle up segmen yang merupakan target market perseroan, 2) double-digit revenue growth yang didukung oleh ekspansi new stores, dimana ACES memperkenalkan ACE Xpress dengan skala toko yang lebih kecil, 3) margin yang relatif stabil meskipun rupiah melemah, 4) efektif promosi dan marketing activity, dan 5) arus kas operasi yang positif dengan posisi net cash. Kami merekomendasikan BUY untuk ACES, dan menaikan target harga ke Rp1.750 (previously: Rp1.660), setara dengan +1,5x std.dev PE 5 tahun terakhir.

Double-digit SSSG masih berlanjut. ACES mencatatkan SSSG di Nov’18 sebesar 11,1% (Nov’17: 12,5%), sehingga SSSG di 11M18 tercatat sebesar 13,0% (11M17: 11,0%). Pencapaian ini sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya dimana SSSG di Oct’18 tercatat sebesar 12,0% dan SSSG di 10M18 tercatat sebesar 13,2%. Hal ini didorong oleh penurunan penjualan gerai ritel di seluruh area operasional perseroan, dimana SSSG outside Java di Nov’18 tercatat sebesar 13,3% (Okt’18: 14,6%), SSSG Jakarta sebesar 8,5% (Okt’18: 8,9%), dan SSSG Java outside Jakarta sebesar 11,3% (Okt’18: 12,3%). Sementara itu, SSSG di 11M18 untuk Jakarta, Java outside Jakarta, dan outside Java masing-masing tercatat sebesar 9,8% (11M17: 8,9%), 12,8% (11M17: 11,3%), dan 16,1% (11M17: 13,2%).

Double-digit revenue growth, didukung oleh ekspansi new stores. ACES mencatatkan pendapatan di Nov’18 sebesar Rp582 miliar (-5,0% MoM; +19,5% YoY), membawa pendapatan di 11M18 tercatat sebesar Rp6,3 triliun (+22,6% YoY), inline dengan estimasi (PANS: 91,3%; Cons: 90,2%). Pencapaian ini didukung oleh ekspansi yang agresif, dimana sampai dengan Des’18 ACES telah membuka sebanyak 31 gerai baru yang terdiri dari 4 gerai Home Center, 22 gerai Hardware, dan 5 gerai Ace Xpress dengan total luas area sebesar 59.464 sqm. Diantara 31 gerai baru tersebut, 7 gerai diantaranya berada di luar Jawa, seperti Pekanbaru, Samarinda, Padang, Makassar, Palembang, dan Bengkulu. Seiring dengan ekspansi tersebut, total gerai ACES sampai dengan Des’18 mencapai 175 gerai.

Pendapatan di Des’18 kami prediksi meningkat didukung oleh year end sales. Mengakhiri tahun 2018, ACES kembali menggelar promosi yang bertajuk “World of holiday wishes”. Seiring dengan adanya promosi ini, kami optimis pendapatan ACES di Des’18 akan meningkat dan menyokong penjualan perseroan di 4Q18. Selain itu, berdasarkan seasonality tren historis selama periode 5 tahun, pendapatan pada kuartal keempat biasanya berkontribusi sebesar ~28% terhadap total pendapatan tahunan, mengungguli kontribusi kuartal sebelumnya.

Outlook 2019 masih positif ditopang oleh ekspansi yang cukup agresif. Memasuki tahun 2019, kami memperkirakan SSSG ACES akan melambat ke kisaran ~10% seiring dengan 1) potensi pelemahan Rupiah terhadap USD, yang dapat menyebabkan kenaikan harga jual produk dikarenakan kenaikan biaya raw materials di pass on kepada konsumen (manajemen mengestimasi kenaikan ASP sebesar 5% untuk 10-15% depresiasi Rupiah terhadap USD), 2) dampak dari trade wars terhadap pertumbuhan ekonomi global yang dapat mengganggu konsumsi domestik. Meskipun demikian, ekspansi yang cukup agresif akan menjadi katalis yang menopang kinerja perusahaan, dimana ACES menargetkan untuk menambah ~20 gerai baru dengan anggaran capex sebesar Rp350 miliar. Hal ini masih inline dengan estimasi kami, sehingga kami memperkirakan pendapatan di 2019 akan tumbuh sebesar 13,3% YoY.

Merekomendasikan BUY dengan target harga Rp1.750. Kami positif untuk ACES kedepannya, didorong oleh: 1) strong SSSG, 2) double-digit revenue growth, didukung oleh ekspansi new stores, 3) relatif stabil gross margin meskipun rupiah melemah, serta stabilnya net margin seiring dengan operating efficiency, 4) efektif promosi dan marketing activity, dan 5) arus kas operasi yang positif dengan posisi net cash. Kami merekomendasikan BUY untuk ACES, dan menaikan target harga ke Rp1.750 (previously: Rp1.660), setara dengan +1,5x std.dev PE 5 tahun terakhir. Saat ini ACES diperdagangkan di PE 24,5x di 2019, 55,8% premium terhadap peers.

Best Regards,
Panin Sekuritas


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d