google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Pasar Global | 10 Desember 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Pasar Global | 10 Desember 2018

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Global Market
(Desember 10, 2018)
Investment Information Team
(angga.choirunnisa@miraeasset.co.id)

U.S

Dow ditutup turun 550 poin pasca penurunan mingguan terbesar sejak Maret

Saham AS ditutup dengan pelemahan tajam pada hari Jumat karena kurangnya kemajuan konkret menuju pengurangan ketegangan perdagangan AS-China yang memicu sentimen negatif serta bayang-bayang laporan ketenagakerjaan November.

Dow Jones -2,24%, jatuh 558,72 poin dan ditutup pada 24.388,95. S&P 500 -2,33%, turun 62,87 poin menjadi 2,633,08. Nasdaq -3,05%, merosot 219,01 poin menjadi 6.969,25.

Kekhawatiran atas perdagangan global terus membebani sentimen investor, bahkan setelah laporan Jumat pagi dari Departemen Tenaga Kerja yang menunjukkan keuntungan pekerjaan bulan November yang sehat untuk perekonomian AS dan laju pertumbuhan upah tercepat dalam hampir 10 tahun.

Meskipun ada upaya oleh administrasi Trump dan rekan-rekannya di Cina untuk melukiskan gambaran optimis dari negosiasi yang sedang berlangsung yang bertujuan mengurangi ketegangan perdagangan, investor menuntut lebih banyak bukti bahwa kedua pihak akan menghindari pengenaan tarif baru yang akan diperluas pada 2019.

Eropa

Saham London berakhir lebih tinggi dengan sektor properti memimpin

Bursa London bangkit kembali setelah pemulihan Wall Street pada Kamis, tetapi masih mengalami kerugian mingguan terbesar sejak Oktober.

FTSE 100 naik 1,1% hingga berakhir pada 6.778,11.

Pasar AS kembali turun tajam pada Kamis setelah The Wall Street Journal melaporkan bahwa Federal Reserve sedang mempertimbangkan pendekatan dan wait and see setelah kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan bulan Desember mereka.


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...