IHSG ditutup menurun sebesar 22.34 poin (-0.37%) menuju level 5991.24 pada perdagangan hari Rabu 28 November 2018.
PERSIAPAN WINDOW DRESSING
Pergerakan IHSG kemarin cukup menarik, mencoba menguat, turun, menguat lagi, dan ditutup menurun melebihi penurunan awal. Apa yang kira-kira terjadi?
Pertama, adanya akumulasi pada saham-saham tertentu secara tersembunyi sehingga tidak terdeteksi oleh ritel. Akumulasi ini tidak dibuat mencolok, perdagangan dibuat flat cenderung sepi dan membuat ritel tidak suka dengan keadaan seperti ini. Sehingga mereka memutuskan menjual untuk switch pada saham lain, dan pada saat itu sudah ada antrian bid dari pihak yang mengakumulasi sehingga mereka mendapat saham pada harga rendah.
Kedua, adanya kekhawatiran akan pertemuan AS – China, walaupun rumor beredar akan damai namun diduga akan ada ketegangan kembali, hal ini wajar mengingat Presiden Donald Trump adalah orang yang tidak bisa diprediksi, sehingga apa yang dikatakan bisa saja malah terjadi berlawanan.
Ketiga, pelemahan rupiah sampai pada 14555 per dollar AS, namun hal ini dapat dikatakan wajar karena 14500 merupakan level kritis dan saat ini akan ada pengujian yang sama sekali tidak perlu dikhawatirkan. Pelemahan rupiah ini berpengaruh sedikit terhadap sektor PROPERTY. Namun koreksi yang terjadi justru membuat pergerakan secara teknikal menjadi rapih dan teratur.
Lalu, bagaimana dengan IHSG hari ini?
Secara teknikal, IHSG akan dijaga supaya berada di atas 6000. Hal ini dimaksudkan supaya secara teknikal IHSG memberikan sinyal beli dan pelaku pasar lebih berani menyambut window dressing di bulan Desember.
IHSG VIEW
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dalam range 5950 s/d 6050.
REKOMENDASI SAHAM
Saham-saham yang dapat diperhatikan untuk trading hari ini: CPIN, JPFA, MAIN, BBRI, BBCA, don’t miss TLKM.
Komentar
Posting Komentar