Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menjelaskan bahwa alasan utama penundaan penerbitan dinfra yakni kondisi pasar yang tidak kondusif. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk tidak menempuh skema pembiayaan tersebut.
Kendati dilakukan penundaan, Desi mengklaim tidak akan mencari instrumen pengganti. Pasalnya, perseroan telah melakukan antisipasi sejak jauh hari.
“Itu bukan sesuatu sumber dana yang bersifat deadline. Dengan demikian, semua tetap berjalan,” jelasnya di Jakarta, Senin (26/11/2018).
Diberitakan Bisnis sebelumnya, PT Mandiri Manajemen Investasi menyebut dinfra milik Jasa Marga masih dalam tahap finalisasi. Saat ini, masih dilakukan premarketing dan edukasi kepada investor potensial.
Adapun, produk KIK-DINFRA MJPT001 akan berinvestasi pada aset infrastruktur dari PT Jasamarga Pandaan Tol, yang merupakan anak usaha Jasa Marga, dengan target nilai total investasi maksimal Rp1,5 triliun. Aset yang dijaminkan adalah ruas tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,6 kilometer.
Dana dinfra tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan pada proyek-proyek jalan tol JSMR. Skema ini nantinya akan menjadi alternatif pendanaan bagi JSMR dan anak usahanya untuk terus melakukan pembangunan jalan tol yang mendukung konektivitas nasional.
Komentar
Posting Komentar