MGRO mencatatkan pendapatan di 3Q18 sebesar Rp633 miliar (+31,6% YoY; -24,3% QoQ) dan laba bersih sebesar Rp63 miliar, membaik dibandingkan rugi di 2Q18 sebesar -Rp18 miliar, sehingga membawa pendapatan di 9M18 sebesar Rp1,5 triliun (+18,9% YoY), inline dengan estimasi (PANS: 75,2%), dan laba bersih di 9M18 tercatat sebesar Rp45 miliar, membaik jika dibandingkan rugi di 9M17 sebesar Rp17 miliar, diatas estimasi (PANS: 113,4%). Kinerja perusahaan yang baik ini didukung oleh peningkatan volume penjualan CPO dan PK sebesar 68,7% dan 60,2% QoQ di 3Q18, sehingga volume penjualan CPO dan PK di 9M18 meningkat 34,0% dan 36,2% YoY. Meskipun demikian, harga jual rata-rata CPO dan PK turun 11% dan 5% QoQ di 3Q18, sehingga harga jual rata-rata CPO dan PK di 9M18 mengalami penurunan sebesar 9% dan 14% YoY. Selain itu, marjin laba kotor dan laba operasi di 3Q18 meningkat signifikan menjadi 18,7% (2Q18: 6,4%) dan 14,2% (2Q18: 0,8%), didorong oleh: 1) penurunan harga beli bahan baku TBS sebesar 20,4% QoQ menjadi Rp1.225/kg, 2) economies of scale, dimana peningkatan volume produksi mendorong penurunan fixed cost per unit. Menyusul hasil posifif dari kinerja perseroan ini, kami menaikkan estimasi laba bersih kami di 2018 ke Rp63 miliar (+56,3%) dan 2019: Rp119 miliar (+14,2%). Kami masih merekomendasikan BUY untuk MGRO dan menaikan TP ke Rp640/saham (previously: Rp450), 40% premium terhadap peers, didorong oleh fase high growth period kedepannya, saat ini MGRO diperdagangkan di PER 16,8x di 2019.
Pendapatan inline. MGRO mencatatkan pendapatan di 3Q18 sebesar Rp633 miliar (+31,6% YoY; -24,3% QoQ), sehingga membawa pendapatan di 9M18 sebesar Rp1,5 triliun (+18,9% YoY), inline dengan estimasi (PANS: 75,2%). Pertumbuhan pendapatan didukung oleh peningkatan volume penjualan CPO dan PK sebesar 68,7% dan 60,2% QoQ di 3Q18, sehingga volume penjualan CPO dan PK di 9M18 meningkat 34,0% dan 36,2% YoY menjadi 148 kton dan 44 kton. Meskipun demikian, harga jual rata-rata CPO dan PK turun 11% dan 5% QoQ di 3Q18, sehingga harga jual rata-rata CPO dan PK di 9M18 mengalami penurunan sebesar 9% dan 14% YoY menjadi Rp7.468/kg dan Rp6.057/kg. Kami mengekspektasi peningkatan volume penjualan CPO di 4Q18 yang didorong oleh realisasi inventory CPO, dimana sampai 9M18, inventory CPO perseroan tecatat sebesar ~6-7 kton (normal level: 2-3 kton) akibat shipping problem. Selain itu, manajemen mengindikasikan bahwa inventory sudah memiliki kontrak jual, dimana sampai 10M18, level inventory sudah berkurang ke ~4 kton.
Laba bersih diatas estimasi. MGRO mencatatkan laba bersih di 3Q18 sebesar Rp63 miliar, membaik jika dibandingkan rugi di 2Q18 sebesar Rp18 miliar, sehingga membawa laba bersih di 9M18 tercatat sebesar Rp45 miliar, membaik jika dibandingkan rugi di 9M17 sebesar Rp17 miliar, diatas estimasi (PANS: 113,4%). Hal ini didukung oleh membaiknya marjin laba kotor dan laba operasi di 3Q18 menjadi 18,7% (2Q18: 6,4%) dan 14,2% (2Q18: 0,8%), didorong oleh: 1) penurunan harga beli bahan baku TBS sebesar 20,4% QoQ menjadi Rp1.225/kg, dimana ~90% dari COGS perusahaan berasal dari pembelian bahan baku TBS dari pihak ketiga, 2) economies of scale, dimana peningkatan volume produksi mendorong penurunan fixed cost per unit.
Produksi CPO dan PK mengalami pertumbuhan. Produksi CPO dan PK di 3Q18 tumbuh 49,9% QoQ dan 52,1% QoQ menjadi 69 kton dan 20 kton, sehingga produksi CPO dan PK di 9M18 tercatat sebesar 152 kton (+38,8% YoY) dan 44 kton (+37,4% YoY). Peningkatan produksi didorong oleh high crop cycle, serta peningkatan pembelian bahan baku TBS sebesar 392 kton (+55,6% YoY; +46,1% QoQ), membawa total pembelian bahan baku TBS di 9M18 sebesar 871 kton (+38,8% YoY). Meskipun demikian, kami memperkirakan produksi di 4Q18 akan mengalami penurunan secara QoQ akibat lower crop cycle.
Merevisi naik laba bersih. Menyusul hasil posifif dari kinerja perseroan ini, kami menaikkan estimasi laba bersih kami di 2018 ke Rp63 miliar (+56,3%) dan 2019: Rp119 miliar (+14,2%), didorong oleh membaiknya marjin perseroan yang didukung oleh penurunan harga beli bahan baku TBS, economies of scale seiring dengan peningkatan volume produksi, dan cost efficiency.
Rekomendasi BUY menaikan target harga ke Rp640. Kami memprediksi peningkatan volume penjualan CPO di 4Q18 yang didorong oleh realisasi inventory CPO, namun produksi akan mengalami penurunan secara QoQ akibat lower crop cycle. Selain itu, marjin kami perkirakan akan membaik didukung oleh penurunan harga beli bahan baku TBS, economies of scale seiring dengan peningkatan volume produksi, dan cost efficiency. Kami masih merekomendasikan BUY untuk MGRO dan menaikan TP ke Rp640/saham (previously: Rp450), 40% premium terhadap peers, didorong oleh fase high growth period kedepannya, saat ini MGRO diperdagangkan di PER 16,8x di 2019.
Best Regards,
Panin Sekuritas
Komentar
Posting Komentar