*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team
*Market Review 7 November 2018*
Tercatat 220 saham menguat dan 185 saham melemah. *IHSG +15.9 poin (+0.26%) ke level 5,939.8*, dan *LQ-45 +2.9 poin (+0.31%) ke level 947.9*.
*Sectoral Return :*
- Agri -0.18%
- Mining +0.06%
- Basic-Ind +0.33%
- Misc-Ind +1.48%
- Consumer -0.17%
- Property +1.90%
- Infrastructure +0.27%
- Finance -0.02%
- Trade +0.61%
- Manufacture +0.23%
Investor asing *net buy senilai Rp 738 Miliar*.
*USD/IDR -214.00 poin (-1.45%)* terhadap Rupiah di angka 14,590.
*Saham yang ditutup menguat*
- *WIKA menguat Rp 85 (+7.14%) ke level Rp 1,275*. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengaku telah berinvestasi untuk memproduksi motor listrik pertama di Indonesia Gesits senilai Rp 180 miliar. Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Tumiyana mengatakan, investasi itu berupa lini produksi pertama untuk produksi Gesits. Lini produksi tersebut bisa memproduksi 60.000 unit per tahun. Menurutnya, cukup beralasan mengapa WIKA memutuskan untuk berinvestasi di sektor otomotif. Sebab pasar sepeda motor masih sangat potensial di Indonesia. Sekadar tahu saja, proses produksi Gesits dilakukan di pabrik milik WIKA di Cileungsi, Bogor.
- *PPRO menguat Rp 5 (+4.90%) ke level Rp 107*. PT PP Properti Tbk (PPRO) pada tanggal 2 November 2018 melakukan pengambilalihan 100% saham PT Grahaprima Realtindo. Perusahaan mengambil setara 11ribu saham senilai Rp 40,83 miliar. Indaryanto, Sekretaris Perusahaan PPRO dalam keterbukaan informasi hari ini menyampaikan akuisisi tersebut dilakukan menggunakan kas ineternal. Dampak dari transaksi tersebut akan memperluas pengembangan bisnis PPRO dibidang residensial. ebelumnya, pada tanggal 20 September 2018 perusahaan juga melakukan 70% penyertaan saham pada PT Limasland Realty Cilegon.
- *TRAM menguat Rp 6 (+3.17%) ke level Rp 195*. PT Trada Alam Minera (TRAM) pada kinerja kuartal III-2018 mencatatkan kenaikan tajam pada pertmbuhan pendapatan. Dengan begitu, perusahaan perkapalan ini berhasil mencetak laba setelah setahun lalu merugi. Berdasarkan rilis laporan keuangan pekan lalu, Trada Alam Minera mengumpulkan pendapatan US$ 173,27 juta akhir September 2018. Angka ini naik 962% dari perolehan pendapatan US$ 16,13 juta pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan mendorong perusahaan mengantongi laba US$ 6,65 juta. Kinerja perusahaan berbalik menguat setelah pada September tahun lalu merugi US$ 7,81 juta.
- *ABBA menguat Rp 7 (+7.21%) ke level Rp 104*. PT Mahaka Media Tbk (ABBA) alami penurunan penjualan bersih menjadi Rp152,61 miliar hingga 30 September 2018 dari penjualan bersih Rp194,54 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan menyebutkan Rabu, beban pokok penjualan turun menjadi Rp71,68 miliar dari Rp88,86 miliar tahun sebelumnya dan laba kotor diraih Rp80,82 miliar turun dari laba kotor Rp105,67 miliar tahun sebelumnya.
*Saham yang ditutup melemah*
- *MAIN melemah Rp 30 (-2.29%) ke level Rp 1,280*. PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) optimistis penjualan dapat bertumbuh 15% sampai akhir 2018. Perseroan juga siap mengoperasikan fasilitas pakan ternak baru di Makassar. Corporate Secretary Malindo Feedmill Andre Andreas Hendjan menyampaikan, untuk memacu penjualan pakan, perusahaan akan menambah kapasitas silo dan corn dryer di Makassar. Sebelumnya kapasitas pengolahan pakan perseroan mencapai 1,2 juta ton per tahun.
- *ADRO melemah Rp 35 (-2.14%) ke level Rp 1,595*. PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menargetkan produksi batu bara kalori tinggi melalui Adaro MetCoal Companies (AMC) dapat mencapai 1 juta ton sampai dengan akhir 2018. Head of Corporate Communication Division Adaro Energy Febriati Nadira menyampaikan, perusahaan memproduksi batu bara kokas semi lunak dan termal kalori tinggi melalui entitas anak, yakni Adaro MetCoal Companies (AMC). Keuntungan ekspansi produk premium ialah harga jual yang lebih dibandingkan batu bara termal, walaupun ongkos operasionalnya lebih mahal. Secara perhitungan keseluruhan, margin produk premium lebih besar.
- *AGII melemah Rp 15 (-2.40%) ke level Rp 610*. PT Aneka Gas Industri Tbk mencatatkan kinerja yang cukup baik selama kuartal III 2018. Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan pada 31 Oktober 2018, emiten berkode saham AGII ini berhasil menorehkan penjualan sebesar Rp 1,46 triliun atau naik 9,77% ketimbang pada kuartal III 2017 sebesar Rp 1,33 triliun. Penjualan ini dari jasa dan peralatan sebanyak Rp 134,99 miliar dan dari produk gas sebanyak Rp 1,32 triliun. Seiring meningkatnya penjualan, beban penjualan juga meningkat menjadi Rp 779,27 miliar naik 9,06% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 714,50 miliar.
Komentar
Posting Komentar