*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team
*Market Review 6 November 2018*
Tercatat 215 saham menguat dan 199 saham melemah. *IHSG +3.3 poin (+0.05%) ke level 5,923.9*, dan *LQ-45 +0.27 poin (+0.02%) ke level 944.9*.
*Sectoral Return :*
- Agri -0.90%
- Mining +1.07%
- Basic-Ind +0.21%
- Misc-Ind -1.66%
- Consumer -1.21%
- Property +0.96%
- Infrastructure -0.14%
- Finance +0.74%
- Trade +0.73%
- Manufacture -0.94%
Investor asing *net buy senilai Rp 1,059 Miliar*.
*USD/IDR -172.5 poin (-1.15%)* terhadap Rupiah di angka 14,804.00.
*Saham yang ditutup menguat*
- *SOSS ditutup menguat Rp 138 (+50.00%) ke level Rp 414*. Harga saham emiten baru PT Shield On Service Tbk (SOSS) langsung melonjak pada perdagangan hari perdana, Selasa (6/11). Harga saham SOSS melambung 50% ke level Rp 414 per saham dari harga initial public offering (IPO) pada Rp 275 per saham. Perusahaan penyedia jasa keamanan, jasa kebersihan, jasa sumber daya manusia, dan jasa manajemen parkir ini menawarkan 150 juta saham biaya atau 23,08% dari total modal disetor SOSS.
- *BBNI menguat Rp 150 (+1.97%) ke level Rp 7,750*. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sudah menyiapkan strategi untuk menjaga rasio profitabilitas. Hal ini dilakukan dengan mengimplementasikan beberapa strategi ekspansi secara selektif pada aset yang memiliki yield atau imbal hasil yang tinggi. Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan BNI mengatakan, untuk meningkatkan return on asset (ROA) BNI akan fokus untuk meningkatkan kualitas aset dan meningkatkan recovery aset. ROA BNI sampai September 2018 masih stabil di posisi ,8%.
- *INDY menguat Rp 150 (+6.43%) ke level Rp 2,480*. PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Indika Energy Infrastructure telah mendirikan anak perusahaan baru dengan nama PT Indika Mineral Investindo (IMI). Menurut keterangan yang diperoleh Selasa, pendirian IMI tersebut dituangkan ke dalam Akta Pendirian tanggal 31 Oktober dibuat dihadapan Ungke Mulawanti SH, M.Kn, notaris di Bekasi dan sisahkan KemenkumHam pada 1 November 2018.
*Saham yang ditutup melemah*
- *AMFG melemah Rp 60 (-1.36%) ke level Rp 4,350*. PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) meraih penjualan neto sebesar Rp3,26 triliun hingga 30 September 2018 naik dari penjualan neto Rp2,85 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Laporan perseroan menyebutkan, beban pokok naik menjadi Rp2,77 triliun dari beban pokok Rp2,41 triliun membuat laba bruto menjadi Rp499,84 miliar naik dari laba bruto Rp439,53 miliar tahun sebelumnya.
- *BUVA melemah Rp 10 (-4.42%) ke level Rp 216*. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) mencatatkan pertumbuhan signifikan hingga kuartal III tahun ini. Pertumbuhan pendapatan perusahaan ini mencapai 77,62% sepanjang sembilan bulan tahun ini menjadi Rp 354,60 miliar ketimbang periode yang sama tahun lalu. Benita Sofia, Sekretaris Perusahaan Bukit Uluwatu Villa menyebutkan bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh divisi lifestyle, leisure & entertainment. Menilik laporan keuangan perusahaan, divisi tersebut menyumbang pendapatan sebesar Rp 138,31 miliar sedangkan tahun lalu belum menghasilkan.
- *TCPI melemah Rp 400 (-6.34%) ke level Rp 5,900*. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) akan mengambil seluruh saham baru yang diterbitkan PT Kanz Gemilang Utama (KGU) sebesar 1.777.500.000 saham dengan nilai Rp135 per lembar sehingga total nilai transaksi mencapai Rp244.000.000.000. Menurut keterangan perseroan Selasa disebutkan sumber dana akuisisi saham baru KGU berasal dari dana kas perseroan.
- *MAIN melemah Rp 50 (-3.67%) ke level Rp 1,310*. PT Malindo Feedmill Tbk. memperoleh pinjaman sekitar Rp1 triliun untuk kebutuhan investasi dan modal kerja. Emiten unggas ini memperoleh pinjaman dari dua bank yakni PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk., dengan nilai yang diperoleh masing-masing Rp350 miliar dan US$50 juta. Bila satu dolar senilai Rp15.000, maka pinjaman dalam dolar sekitar Rp750 miliar. Sekretaris Perusahaan Malindo Feedmill Andre Hendjan mengatakan, pinjaman dari BCA merupakan installment loan dan akan digunakan untuk modal kerja.
Komentar
Posting Komentar