*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team
*Market Review 26 November 2018*
Tercatat 189 saham menguat dan 233 saham melemah. *IHSG +16.5 poin (+0.27%) ke level 6,022.7*, dan *LQ-45 +3.1 poin (+0.32%) ke level 962.9*.
*Sectoral Return :*
- Agri -1.15%
- Mining -2.64%
- Basic-Ind +1.63%
- Misc-Ind -0.62%
- Consumer +0.45%
- Property +0.80%
- Infrastructure -0.04%
- Finance +0.69%
- Trade -0.15%
- Manufacture +0.58%
Investor asing *net buy senilai Rp 199 Miliar*.
*USD/IDR -69.00 poin (-0.47%)* terhadap Rupiah di angka 14,475.
*Saham yang ditutup menguat*
- *POLY ditutup menguat Rp 8 (+5.71%) ke level Rp 148*. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) untuk tahun 2018 telah menyiapkan belanja modal atau capex sekitar US$ 11 juta untuk pabrik Karawang dan Semarang. Adapun belanja itu digunakan untuk penambahan peralatan mesin di pabrik Kerawang dan Semarang, biaya operasional, produk-produk khusus serta proyek penghematan energi. Dari penggunaan capex tersebut diharapkan dapat menajaga POLY untuk tetap bertahan dan bersaing di pasar global.
- *WIKA menguat Rp 105 (+7.63%) ke level Rp 1,480*. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah membebaskan 82% tanah untuk proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang menghubungkan Jakarta-Bandung. Direktur Utama WIKA Tumiyana menjelaskan, lahan yang sudah dibebaskan itu kini bisa digunakan untuk percepatan proyek KCIC itu. Akhir tahun, WIKA menargetkan pembangunan fisik bakal mencapai hingga 5%. Saat ini, progress pembangunan fisik KCIC baru 3,7%.
- *INDR menguat Rp 960 (+25.00%) ke level Rp 4,800*. PT Indorama Shyntetic Tbk (INDR) meraih laba periode berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar USD78,77 juta hingga periode 30 September 2018 naik tajam dari laba USD4,69 juta yang diraih pada periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Senin menyebutkan, penjualan bersih meningkat menjadi USD636,65 juta dari penjualan bersih USD574,49 juta dan beban pokok naik menjadi USD556,98 juta dari beban pokok USD510,72 juta.
- *POLA menguat Rp 135 (+24.54%) ke level Rp 685*. Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate (7DRRR) untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Bulan ini BI kembali menaikkan suku bunga acuannya untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menjadi 6%. Dengan kenaikan suku bunga tersebut, emiten pembiayaan, POOL Advista Finance mengaku tak terpengaruh.
*Saham yang ditutup melemah*
- *UNTR melemah Rp 1,175 (-3.68%) ke level Rp 30,675*. PT United Tractors Tbk. (UNTR) membukukan penjualan alat berat merek Komatsu sejumlah 4.181 unit pada periode Januari-Oktober 2018. Volume itu mencakup 90,89% dari target sepanjang tahun sejumlah 4.600 unit. Investor relations United Tractors Ari Setiyawan menyampaikan, pada 10 bulan pertama 2018 perusahaan sudah membukukan penjualan alat berat sejumlah 4.181 unit. Volume itu meningkat 36,72% year-on-year (yoy) dari Januari-Oktober 2017 sebanyak 3.058 unit.
- *ISAT melemah Rp 80 (-3.79%) ke level Rp 2,030*. PT Indosat Tbk (ISAT) mencatat rugi periode tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp1,53 triliun hingga periode 30 September 2018 usai meraih laba Rp1,09 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan menyebutkan, jumlah pendapatan turun menjadi Rp16,77 triliun dari Rp22,56 triliun dan beban turun menjadi Rp16,58 triliun dari Rp19,29 triliun tahun sebelumnya.
- *TRAM melemah Rp 11 (-6.83%) ke level Rp 150*. PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) melalui anak usahanya PT Semeru Infra Energi pada tanggal 23 November 2018 menandatangani akta jual beli saham dengan Heru Hidayat atas saham-saham PT Tunas Omega Laksana. Akta jual beli tertanggal 23 November 2018 berisikan kesepakatan pengambilalihan kepemilikan Heru Hidayat sebanyak 248 saham dan 1 saham milik Jehoichin Kent Hidayat di PT Tunas Omega Laksana kepada Semeru Infra Energi.
- *MYTX melemah Rp 7 (-6.25%) ke level Rp 105*. PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 6.966.666.241 saham seri C atau 82,61% dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT III dengan nominal Rp100. Menurut prospektus perseroan Senin disebutkan, setiap pemegang 4 saham lama yang namanya tercatat hingga 13 Desember 2018 berhak atas 19 HMETD dimana 1 HMETD berhak memberikan hak untuk membeli 1 saham baru pada harga pelaksanaan Rp100.
Komentar
Posting Komentar