google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 2 November 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 2 November 2018

*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team

*Market Review 2 November 2018*

Tercatat 231 saham menguat dan 184 saham melemah. *IHSG +70.3 poin (+1.20%) ke level 5,906.2*, dan *LQ-45 +15.9 poin (+1.72%) ke level 941.5*.

*Sectoral Return :*
- Agri +0.19%
- Mining -0.49%
- Basic-Ind +1.16%
- Misc-Ind +1.25%
- Consumer +2.40%
- Property +2.41%
- Infrastructure +0.19%
- Finance +1.39%
- Trade -0.09%
- Manufacture +0.19%

Investor asing *net sell/buy senilai Rp 1.163 Triliun*.

*USD/IDR -172.50 poin (-1.14%)* terhadap Rupiah di angka 14,955.00.

*Unusual Market Activity: TCPI*
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Transcoal Pacific Tbk yang di luar kebiasaan. Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

*Saham yang ditutup menguat*

- *MYRX menguat Rp 20 (+16.80%) ke level Rp 139*. PT Hanson International Tbk (MYRX) meraih pendapatan neto Rp1,09 triliun hingga periode 30 September 2018 naik dari pendapatan neto Rp819,58 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan menyebutkan, laba kotor naik menjadi Rp441,60 miliar dari laba kotor Rp257,81 miliar tahun sebelumnya dan laba operasi meningkat menjadi Rp384,32 miliar dari laba operasi Rp150,06 miliar tahun sebelumnya.

- *LTLS menguat Rp 20 (+3.70%) ke level Rp 560*. PT Lautan Luas Tbk (LTLS) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5,29 triliun di kuartal III-2018. Pendapatan tersebut meningkat 7,11% year on year (yoy) jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 4,94 triliun. Merinci lebih dalam, berdasarkan laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (2/11), mayoritas pendapatan masih di kontribusi melalui segmen usaha distribusi sebesar Rp 3,73 triliun. Kemudian disusul oleh manufaktur Rp 2,31 triliun dan jasa mencapai Rp 440,11 miliar.

- *BBNI menguat Rp 350 (+4.71%) ke level Rp 7,775*. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menggenjot pendapatan non bunga atau non interest income. Salah satunya melalui penjualan surat utang negara (SUN). General Manager Wealth Management Neny Asriani mengatakan hingga saat ini, pendapatan dari penjualan SUN memberikan kontribusi sekitar 8% hingga 10% dari fee based income penjualan bancassurance dan investasi di BNI. Pendapatan ini lantaran BNI akan mendapatkan pendapatan sekitar 0,35% hingga 0,4% dari total volume penjualan SUN. Terbaru, BNI juga ikut melakukan penjualan SUN terbaru pemerintah yakni sukuk tabungan seri ST002.

- *SMRA menguat Rp 50 (+8.77%) ke level Rp 620*. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) meraih kenaikan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp203,34 miliar hingga 30 September 2018 naik dari laba Rp119.44 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan menyebutkan, pendapatan neto naik menjadi Rp4,02 triliun dari Rp3,99 triliun tahun sebelumnya dan laba kotor naik menjadi Rp1,91 triliun dari laba kotor Rp1,71 triliun tahun sebelumnya.

*Saham yang ditutup melemah*

- *LRNA melemah Rp 3 (-2.94%) ke level Rp 99*. PT Eka Sari Lorena Tbk (LRNA) meraih pendapatan usaha sebesar Rp74,68 miliar hingga periode yang berakhir 30 September 2018 turun dari pendapatan usaha Rp80,77 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan menyebutkan, beban pendapatan langsung turun menjadi Rp73,38 miliar dari Rp81,39 miliar dan laba bruto diraih Rp1,30 miliar usai mencatat rugi bruto Rp616,64 juta tahun sebelumnya.

- *PGAS melemah Rp 200 (-9.04%) ke level Rp 2,010*. Kinerja PT Perusahaan Gas Nasional Tbk (PGAS) sepanjang tahun ini diperkirakan bakal makin positif. Ini tak lepas dari proses rampungnya akuisisi atas anak usaha Pertamina, PT Pertagas. Kuatnya neraca Pertagas dan askes pipa transmisi terbesar akan menyokong kinerja PGAS. Sebelumnya, PGAS mengumumkan akan mengakuisisi Pertagas dalam kurun waktu 90 hari sejak conditional share purchase agreement (CSPA) ditandatangani dan ditargetkan rampung pada September 2018.

- *RALS melemah Rp 50 (-4.16%) ke level Rp 1,150*. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) meraih laba tahun berjalan sebesar Rp527,27 miliar hingga periode 30 September 2018 naik dari laba Rp367,79 miliar tahun sebelumnya. Laporan perseroan menyebutkan, pendapatan naik menjadi Rp4,51 triliun dari pendapatan Rp4,41 triliun tahun sebelumnya dan beban pokok turun menjadi Rp2,51 triliun dari Rp2,68 triliun tahun sebelumnya.

- *MBSS melemah Rp 15 (-2.45%) ke level Rp 595*. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) meraih pendapatan usaha sebesar US$51,82 juta hingga periode 30 September 2018 naik dari pendapatan usaha US$50,95 juta tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan menyebutkan, beban langsung naik menjadi US$49,68 juta dari beban langsung US$48,86 juta tahun sebelumnya dan laba kotor naik menjadi US$2,13 juta dari laba kotor US$2,09 juta tahun sebelumnya.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d