*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team
*Market Review 1 November 2018*
Tercatat 208 saham menguat dan 202 saham melemah. *IHSG +4.27 poin (+0.07%) ke level 5,835.9*, dan *LQ-45 +2.9 poin (+0.31%) ke level 925.6*.
*Sectoral Return :*
- Agri -1.23%
- Mining +0.66%
- Basic-Ind -1.63%
- Misc-Ind +1.33%
- Consumer -1.33%
- Property -0.39%
- Infrastructure +0.06%
- Finance +1.25%
- Trade +0.24%
- Manufacture -0.96%
Investor asing *net buy senilai Rp 1.174 Triliun*.
*USD/IDR -76.00 poin (-0.50%)* terhadap Rupiah di angka 15,126.50.
*Saham yang ditutup menguat*
- *BMRI ditutup menguat Rp 375 (+5.47%) ke level Rp 7,225*. Bank Mandiri terus mendukung Kementerian Keuangan dalam memperluas basis wajib pajak sekaligus meningkatkan kesejahteraan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Tanah Air. Untuk itu, Bank Mandiri bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dalam mensosialisasikan Peraturan Pemerintah (PP) No.23 tahun 2018 tentang penerapan Pajak Penghasilan (PPh) Final sebesar 0,5% bagi pelaku UMKM.
- *HITS menguat Rp 50 (+7.75%) ke level Rp 695*. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) mencatatkan pendapatan bersih US$ 59,3 juta pada sembilan bulan pertama tahun ini, naik 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut juga diiringi dengan pengurangan beban usaha dari kuartal III tahun lalu sebesar US$ 9,4 juta menjadi US$ 7,9 juta di tahun ini. Dus, laba bersih HITS hingga sembilan bulan pertama tahun ini mampu naik 24% menjadi US$ 9,6 juta secara year on year (yoy).
- *DKFT menguat Rp 10 (+3.16%) ke level Rp 326*. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) mencatat rugi tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp49,47 miliar hingga periode 30 September 2018 naik dari rugi Rp11,04 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Kamis menyebutkan, penjualan tercatat sebesar Rp353,36 miliar dimana perseroan tidak mencatatkan penjualan tahun sebelumnya. Laba kotor diraih Rp12,18 miliar dimana perseroan tidak mencatat laba/rugi kotor tahun sebelumnya.
- *APLI menguat Rp 4 (+5.12%) ke level Rp 82*. September 2018 naik dari penjualan bersih Rp280,13 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Kamis menyebutkan, laba bruto naik menjadi Rp41,45 miliar naik dari laba bruto Rp38,30 miliar tahun sebelumnya. Namun total beban perseroan naik menjadi Rp47,91 miliar dari total beban Rp36,32 miliar tahun sebelumnya dan pendapatan lainnya tercatat naik menjadi Rp2,09 miliar dari Rp1,04 miliar membuat rugi usaha diderita Rp4,37 miliar usai meraih laba usaha Rp3,02 miliar tahun sebelumnya.
*Saham yang ditutup melemah*
- *DILD melemah Rp 14 (-4.29%) ke level Rp 312*. PT Intiland Development Tbk (DILD) alami penurunan laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk menjadi Rp122,92 miliar hingga 30 September 2018 dari laba Rp232,85 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Kamis menyebutkan, pendapatan usaha meningkat menjadi Rp2,41 triliun dari Rp1,72 triliun dan beban pokok pendapatan naik menjadi Rp1,70 triliun dari Rp1,02 triliun membuat laba kotor naik menjadi Rp718,52 miliar dibandingkan laba kotor Rp706,17 miliar tahun sbeelumnya
- *INKP melemah Rp 1,025 (-8.05%) ke level Rp 11,700*. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) mencatat penjualan neto sebesar US$2,50 miliar hingga 30 September 2018 naik dari penjualan neto US$2,26 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan perseroan menyebutkan, laba bruto meningkat menjadi US$920 juta dari laba bruto US$622,18 juta tahun sebelumnya. Kenaikan beban usaha menjadi US$216,38 juta dari US$213,51 juta membuat laba usaha menjadi US$703,62 juta naik dari laba usaha US$408,66 juta tahun sebelumnya.
- *GMFI melemah Rp 24 (-9.60%) ke level Rp 226*. Hingga kuartal ketiga tahun ini, PT GMF AeroAsia Tbk (GMFI) mengakumulasikan pendapatan US$ 334,69 juta. Pendapatan ini naik 8% dibanding periode sama tahun lalu, US$ 310,54 juta. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Rabu (31/10), beban usaha GMFI naik sekitar 16% menjadi US$ 295,68 juta. Dibalik kenaikan ini, porsi beban usaha terhadap pendapatan GMFI juga naik menjadi 88% dari sebelumnya 82%. Kerugian kurs GMFI juga melompat sekitar 25 kali menjadi US$ 1,72 juta dari sebelumnya US$ 67.563.
- *TKIM melemah Rp 250 (-2.42%) ke level Rp 10,050*. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) mencatatkan lonjakan laba 1.004% pada sembilan bulan pertama tahun ini. Emiten kertas Grup Sinar Mas ini meraup laba bersih US$ 247,89 juta. Bandingkan dengan laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 22,46 juta. Lonjakan laba ini terjadi karena adanya laba neto entitas asosiasi sebesar US$ 215 juta. Berdasarkan laporan keuangan TKIM yang dipublikasikan hari ini, laba neto entitas asosiasi ini berasal dari PT Oki Pulp & Paper Mills.
Komentar
Posting Komentar