Adapun laba kotor tercatat sebesar Rp646 miliar, meningkat 66%, sedangkan laba bersih sebesar Rp2,88 triliun meningkat 985,4% terutama yang berasal dari dekonsolidasi anak perusahaan LPCK, PT Mahkota Sentosa Utama, sebesar Rp2,35 triliun.
Di sisi lain, pendapatan perumahan & apartemen residensial turun 16,50% menjadi Rp530 miliar mewakili 46% dari total pendapatan.
Pendapatan berulang LPCK meningkat sebesar 14,80% menjadi Rp157 miliar dibandingkan dengan Rp137 miliar pada 2017.
Sementara itu, pendapatan dari industri dan komersial memberi kontribusi Rp466 miliar.
Total aset LPCK turun dari Rp12,40 triliun menjadi Rp9,70 triliun pada 31 Desember 2017 dan 30 Juni 2018.
Simon Subiyanto, Presiden Direktur LPCK mengatakan bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi mikro di Indonesia, yang menyebabkan daya beli konsumen melemah, ditambah dengan meningkatnya persaingan di sektor pasar properti menuntut perseroan untuk terus bekerja keras dalam mempersiapkan pengembangan LPCK.
"Lippo Cikarang sebagai kota pengembangan perkotaan akan terus mengembangkan Meikarta, kota yang indah lengkap dengan fasilitas," ujarnya melalui siaran pers, Kamis (25/10/2018) malam
Saat ini, tuturnya, Meikarta telah memulai penyerahan fisik 863 unit apartemen dengan nilai Rp709 miliar tepat waktu, untuk tahap awal enam menara Meikarta CBD.
Simon menuturkan bahwa LPCK berada di koridor timur yang dikelilingi oleh industri besar seperti Deltamas, Jababeka, dan MM2100.
Kemajuan proyek nasional yang diprakarsai oleh pemerintah pusat di koridor ini, ujarnya, menunjukkan kemajuan yang signifikan, seperti kereta ringan (light rail transit) Cawang–Bekasi Timur dengan penyelesaian 47%, kereta cepat Jakarta–Bandung ditargetkan beroperasi pada Maret 2021, dan konstruksi jalan tol Jakarta–Cikampek Elevated II sudah mencapai 49% dan diperkirakan selesai 2019.
http://market.bisnis.com/read/20181026/192/853459/ini-kinerja-lpck-pada-semester-pertama-2018
Komentar
Posting Komentar