google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham BBNI | PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Catat Pertumbuhan Laba 12,6% YoY Langsung ke konten utama

Saham BBNI | PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Catat Pertumbuhan Laba 12,6% YoY


PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mampu mencatat pertumbuhan laba bersih yang mencapai 12,6% year on year (YoY), yaitu dari Rp10,16 triliun pada Kuartal III Tahun 2017 menjadi Rp11,44 triliun pada Kuartal III Tahun 2018.

Perolehan Laba Bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih (NII) BNI disertai perbaikan kualitas aset. Kinerja positif BNI tersebut tercapai ditengah pengetatan likuiditas yang bersumber dari ketidakpastian makro ekonomi global.

Dalam siaran pers yang diterima, Kamis disebutkan bahwa NII yang dibukukan oleh perseroan meningkat dari Rp 23,51 triliun pada Kuartal III Tahun 2017, menjadi Rp 26,01 triliun pada Kuartal III Tahun 2018, atau tumbuh 10,6% (YoY) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan NII di industri perbankan yang hanya mencapai 4,5% per Juli 2018. Pertumbuhan NII tersebut merupakan hasil dari penyaluran kredit BNI yang tetap terkelola dengan prudent dan optimal.

Disamping itu, pendukung pertumbuhan laba bersih BNI lainnya berasal dari pendapatan non bunga yang tumbuh 6,0% (YoY), yaitu dari Rp7,18 triliun pada Kuartal III Tahun 2017 menjadi Rp7,61 triliun pada Kuartal III Tahun 2018.

Pendapatan Non Bunga pada Kuartal III Tahun 2018 didorong oleh peningkatan kontribusi fee dari segmen business banking, antara lain fee dari trade finance yang tumbuh 16,3% (YoY) dan fee dari bank garansi yang tumbuh 28,4% (YoY). Penyokong utama Pendapatan Non Bunga juga berasal dari pertumbuhan bisnis Consumer & Retail, antara lain fee pengelolaan rekening yang tumbuh 8,9% (YoY), dan fee dari bisnis kartu yang tumbuh 6,9% (YoY).

Dengan adanya peningkatan Net Interest Income dan Non Interest Income, kualitas aset yang terjaga, serta upaya efisiensi yang konsisten telah dilakukan, maka BNI mampu meningkatkan profitabilitas yang tercermin dari Return on Equity (ROE) yang tumbuh mengesankan dari 15,9% menjadi 16,8%.

Sementara itu, pada Kuartal III Tahun 2018 ini BNI juga mencatatkan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 14,2% (YoY), dimana komposisi DPK didominasi oleh dana murah (CASA) yang mencapai 61,9% atau meningkat dibandingkan CASA pada periode yang sama tahun 2017, yaitu 60,4%.

Ruang bagi BNI untuk menyalurkan kredit pun masih terbuka lebar, ditandai dengan likuiditas yang sehat, terlihat dari posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 89,0% pada Kuartal III Tahun 2018. Kondisi tersebut menegaskan bahwa BNI tetap mampu menjaga likuiditas yang baik dengan ruang yang cukup untuk terus melanjutkan ekspansi kredit hingga akhir tahun 2018. (end)
http://www.iqplus.info/news/stock_news/bbni-bni-cetak-laba-bersih-rp11-4-triliun-di-kuartal-iii-2018,90155525.html

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Baca Chart Heiken Ashi

Heikin-Ashi, terkadang juga disebut Heiken-Ashi, berarti "bar rerata" dalam bahasa Jepang. Teknik Heikin-Ashi dapat digunakan bersama dengan grafik candlestick saat trading  untuk melihat tren pasar dan memprediksi harga di masa depan. Ini berguna untuk membuat grafik candlestick menjadi lebih mudah dibaca dan tren lebih mudah untuk dianalisis. Misalnya, trader dapat menggunakan grafik Heikin-Ashi untuk mengetahui kapan harus tetap dalam posisi beli (hold) sementara tren tetap ada, dan juga bisa keluar ketika tren berhenti atau berbalik. Sebagian besar keuntungan dihasilkan saat pasar sedang tren, jadi keberadaan Heiken Ashi sangat diperlukan untuk memprediksi tren dengan benar. Rumus Perhitungan Heikin-Ashi Chart candlestick normal terdiri dari serangkaian candlestick open-high-low-close (OHLC) yang dipisahkan oleh deret waktu. Teknik Heikin-Ashi memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan grafik candlestick standar tetapi menggunakan rumus close-open-high-low (COHL) ya