IHSG ditutup menurun 42,54 poin (-0.73%) menuju level 5797.89 pada perdagangan hari Selasa 23 Oktober 2018.
RUPIAH DAN IHSG, KERJASAMA MENJAGA MARKET
Akhirnya, BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan menjadi tetap pada 5.75%.
Hal tersebut tidak direspons oleh rupiah yang masih bertahan dalam range 15100 s/d 15250, pergerakan ang stabil. Memang, IHSG menurun juga jadinya, namun penurunan tersebut bukan karena keputusan BI rate dan rupiah, keduanya sudah menunjukkan indikasi positif namun kondisi Dow Jones sekarang membuat pelaku pasar semakin tegang sendiri.
Trump tidak melanjutkan perang dagang untuk saat ini, namun dengan negara lain pasti ada saja yang diributkan. Dan mendekati pemilu sela pada bulan November, tepatnya tanggal 6 November 2018. Menyiasati hal ini, pelaku pasaar akan cenderung wait and see. Selain itu, mereka akan memanfaatkan kesempatan jika bisa menyelamatkan uang mereka, maka salah satu upayanya adalah melepas kepemilikan saham pada emergin markets tidak terkecuali Indonesia. Itulah mengapa IHSG mengalami penurunan, dengan nett sell investor asing kecil. Namun penurunan yang terjadi kemarin termasuk masih kecil jika dibandingkan dengan pasar-pasar negara Asia lainnya.
Secara teknikal, meskipun menurun, namun IHSG masih bertahan pada support line (bagian dilingkari). Golden cross memang gagal terbentuk dengan penurunan ini.
Pada support line yang diberi garis berwarna merah pada gambar, IHSG harus mampu bertahan setidaknya pada area 5700 s/d 5770. Jika sampai akhir bulan berhasil mempertahankan support ini maka berhasillah IHSG kembali membentuk higher low pattern.
Lalu, bagaimana dengan IHSG hari ini?
IHSG VIEW
IHSG berpotensi technical rebound dalam range 57700 s/d 5850.
REKOMENDASI SAHAM
Saham-saham yang dapat diperhatikan untuk trading hari ini: ASRI, BSDE, SRIL, dan CPIN.
sumber: http://www.wh-project.com/outlook/
Komentar
Posting Komentar