google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham Binaartha Sekuritas | 26 Oktober 2018 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham Binaartha Sekuritas | 26 Oktober 2018

IHSG ditutup menguat 0,8% ke level 5.754 pada akhir perdagangan Kamis (25/10)

"Melihat pergerakannya yang cenderung koreksi di Oktober, maka bulan depan sektor konsumsi berpeluang rebound dengan potensi upside 2,5%-3,5%," kata Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji, Kamis (25/10).

Menurutnya, investor sudah bisa melakukan akumulasi beli untuk saham-saham sektor konsumsi sejak akhir Oktober ini.

Beberapa saham rekomendasinya seperti PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan target maksimal hingga akhir tahun Rp 2.800, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target Rp 9.250, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 47.625, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 6.650 dan PT Gudang Garam Indonesia Tbk (GGRM) Rp 81.150.

"Jadi, Oktober bisa akumulasi beli, ini biasa dilakukan pelaku pasar untuk konsolidasi," ujarnya.

Selain konsumsi, sektor pertambangan juga patut dilirik selama November. Ini lantaran sektor berpeluang mengalami rebound, dan berpotensi menguat.

"Akhir Oktober ini, investor juga bisa lakukan akumulasi beli untuk saham sektor pertambangan," ungkapnya.

Rekomendasi Binaartha untuk saham pertambangan adalah PT Elnusa Tbk (ELSA) dengan target harga maksimal di akhir tahun Rp 424, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 4.610 dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yakni Rp 2.450.

Sektor lainnya yang juga menarik adalah keuangan atau perbankan, dimana investor bisa masuk lewat strategi buy on weakness di pertengah November atau bisa juga cicil beli di akhir Oktober ini.

"Kalau lihat pergerakan candle stick sudah tembus level moving average dan bisa rebounds. Sehingga sudah bisa cicil beli," ungkapnya.

Apalagi proyeksi indeks November yang cenderung positif di dukung sektor konsumsi dan perbankan, membuat beberapa saham keuangan menarik untuk dibeli. Beberapa saham tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan target Rp 3.290 hingga Rp 3.550 secara bertahap, disusul PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target Rp 6.859 dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan target maksimal Rp 24.425 hingga akhir tahun.

Catatan saja, sepanjang lima tahun terakhir, rata-rata pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi sekitar 2,11%. Namun untuk tahun ini, IHSG bulan depan diyakini sanggup ditutup pada zona hijau dan berpotensi up tren hingga 4,18%.

Merunut pada pergerakan indeks dalam lima tahun terakhir, indeks November cenderung didominasi koreksi. Lihat saja di 2013 IHSG November ditutup koreksi 5,63%, sedangkan 2014 sempat menguat 1,18%, selanjutnya 2015 indeks kembali koreksi 0,19%, begitu juga 2016 yang koreksi 5,04% dan 2017 koreksi 0,89%.


https://investasi.kontan.co.id/news/ada-indikasi-menguat-ini-saham-yang-menarik-dilirik-bulan-depan

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d