google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham BMRI | 18 Oktober 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham BMRI | 18 Oktober 2018


Bank Mandiri (BMRI IJ) - One shot, two kills

3Q18 review: Meaningful asset yields hike
For 3Q18, Bank Mandiri (BMRI) reported net profit of IDR5,914bn (-6.4% QoQ, +5.5% YoY), beating the Bloomberg consensus (IDR5,500bn). Net profit growth was evenly driven by the revenue and cost side. On the revenue side, net interest income grew 5.7% YoY, largely driven by solid loan growth together with improving net interest margin (NIM). On the expense side, operating expenses (+3.3% YoY) were well-managed with higher efficiencies, while provisions also remained at a low level amid improving asset quality. Despite BMRI’s strong performance through 3Q18, we are more cautious on 4Q18 due to the unclear macro backdrop.

Operational highlights
Lending growth: BMRI’s loan growth came in at 13.0% YoY or 6.3% YTD, which is the fastest YTD growth since 3Q14. Loan growth was chiefly driven by corporate loans, which grew 28.7% YoY, followed by the micro segment (+26.5% YoY). For corporate loans, the top 10 industries saw loan growth in the double or even triple digits, with the mining/oil & gas sector making the largest contribution. In the micro segment, KSM (salary-based loans) and KUR continued to support loan growth (+37.5% and +40.5% YoY, respectively). We see the loan portfolio shifting to retail loans, backed by the micro segment.

Net interest margins: NIM came in at 5.54% (+18bps QoQ, -90bps YoY) in 3Q18. Despite a 50-75bp increase in the time deposit rate in 2018, NIM rose slightly due to increasing lending yields in 3Q18 for some segments (some only for new borrowers and others due to asset repricing). In 4Q18, we expect NIM to improve, albeit with small upside, due to 1) management’s conservative stance to avoid pricing competition, 2) high lending yield from new borrowers and 3) limited upside of cost of funds (satisfying TD rate and high CASA ratio).

Asset quality: In 3Q18, NPL formation fell 10bps QoQ and 70bps YoY to 3.1%. NPL fell across all segments on a yearly basis, while the QoQ improvement was mainly driven by retail. We believe asset quality improvement was largely driven by favorable commodity prices and tighter loan underwriting standards. Improving asset quality has helped provisions remain low and lowered credit cost (1.9% in 9M18 vs. 2.0-2.2% target in 2018). Despite the unclear economic outlook, we expect NPL ratio to remain at the current level given 1) favorable commodity prices and 2) the tightening credit process.

Maintain Trading Buy recommendation with target price of IDR7,640
We adjust up our FY18 earnings estimate by 2.1%, but maintain our target price of IDR7,640, reflecting a higher cost of capital. We expect BMRI’s top line to improve further thanks to improving NIM and solid loan growth, but at a slow pace, given the unclear macro backdrop. Our target price was derived by applying a target P/B multiple of 1.8x to our 12M rolling forward BPS estimate.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update
Bank Mandiri (BMRI IJ) - One shot, two kills by Taye Shim (taye.shim@miraeasset.com) and Lee Young Jun (lee.youngjun@miraeasset.co.id)
Oct 18, 2018

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d