Pendapatan di 3Q18 turun secara tahunan disebabkan oleh masih lemahnya kontrak baru, dimana ADHI baru mencatatkan kontrak baru sebesar Rp11,4 triliun, 48,9% dari target, dibawah peers (PTPP: 66,2%, WIKA: 62,7%, WSKT: 21,7%).
Sementara itu, laba bersih tercatat sebesar Rp123 miliar, -11,9% QoQ; +66,5% YoY, sehingga laba di 9M18 masih tercatat diatas estimasi (PANS: 40,7%; Cons: 42,4%, rata-rata 5 tahun: 36,2%), ini didorong oleh: (1) peningkatan gross margin akibat meningkatnya porsi dari EPC dan properti (2) beban bunga yang dibawah estimasi.
Kami masih merekomendasikan BUY untuk ADHI dengan target harga Rp2.000, didorong oleh: (1) valuasi yang atraktif serta (2) potensi perbaikan pembayaran untuk LRT. Saat ini ADHI diperdagangkan di PE 3,7x di 2019, 14,3% discount jika dibandingkan dengan peers.
Panin Sekuritas
Komentar
Posting Komentar