Pasca memutuskan untuk memangkas target produksi tahun ini, analis menilai saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) belum menarik untuk dilirik dalam jangka panjang. Kalaupun ada momentum untuk bullish, kondisi tersebut diprediksi hanya bersifat sementara.
Head of Research Astronacci International Anthonius Edyson mengatakan, saat ini INCO memiliki peluang untuk rebound pendek ke area Rp 3.600. Ini dilihat dari terbentuknya pila double bottom pada chart bar.
"Bagi investor, buy on weakness dapat dilakukan selama indeks bergerak di atas level Rp 3.100," kata Anthonius kepada Kontan.co.id, Rabu (17/10).
Disamping itu, Astronacci memandang dari sisi fundamental, saham INCO belum cukup kuat. Itu juga yang menjadi alasan kuat bahwa saham emiten tambang tersebut belum menarik untuk dilirik dalam jangka panjang.
"Fundamentalnya masih belum oke, mungkin nanti di kuartal I-2019 baru bisa oke," tandasnya.
Dalam laporan keuangan kuartal III-2018, INCO memutuskan untuk memangkas target produksinya dari 77.000 metrik ton menjadi 75.000 metrik ton di 2018. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) optimistis target produksi 2018 bisa dicapai.
Per kuartal III 2018, realisasi produksi sudah mencapai 72,30% atau 54.227 metrik ton. Artinya, di kuartal IV-2018 Vale perlu memproduksi 20.773 metrik ton untuk mencapai target produksi 2018.
Sementara di kuartal I-2018 INCO tercatat memproduksi 17.141 metrik ton, kuartal II-2018 sebanyak 18.893 metrik ton dan kuartal III-2018 yakni 18.193 metrik ton.
https://investasi.kontan.co.id/news/simak-rekomendasi-analis-astronacci-international-untuk-saham-vale-indonesia-inco
Komentar
Posting Komentar