google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham ZINC | PT Kapuas Prima Coal Tbk. Genjot Produksi Langsung ke konten utama

Saham ZINC | PT Kapuas Prima Coal Tbk. Genjot Produksi


Emiten pertambangan logam berencana meningkatkan kapasitas produksi untuk mendorong kinerja dalam jangka panjang.

Direktur Keuangan PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) Hendra Susanto menyampaikan, perusahaan sedang dalam tahap penyelesaikan pengembangan pabrik flotasi kedua. Pada bulan depan, diharapkan pabrik baru dapat mulai beroperasi dan berjalan penuh pada November 2018.

“Mulai November produksi bulanan kami dapat meningkat signifikan dengan beroperasinya pabrik baru,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (18/9/2018).

Pada November 2018, kapasitas produksi ZINC akan meningkat sekitar 40%--50% menjadi 7.000—7.500 ton per bulan dari sebelumnya 5.000—5.500 ton per bulan. Komposisinya sekitar 65% seng, sedangkan 35% lainnya ialah timbal.

Dengan penambahan kapasitas produksi, diharapkan pendapatan perseroan turut meningkat ke depannya. Seluruh hasil produksi akan selalu diserap oleh pasar ekspor 100%.

“Seluruh penjualan kami diserap pasar China. Kami produksi berapapun, akan diserap oleh mereka. Permintaannya memang sangat tinggi,” imbuhnya.

Pabrik baru yang menelan biaya investasi US$20 juta itu dibangun mulai Juni 2017. Adapun, pada tahun ini ZINC mengalokasikan capex sekitar US$20 juta, yang sudah dipakai setengahnya pada semester I/2018.

Beroperasinya pabrik flotasi kedua juga membuat ZINC lebih efisien dalam menjalankan operasional. Pasalnya, teknologi yang digunakan lebih canggih dibandingkan pabrik pertama, sehingga lebih menghemat bahan bakar.
http://market.bisnis.com/read/20180918/192/839694/kapuas-prima-coal-zinc-genjot-kapasitas-produksi

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis ...

Rekomendasi Saham ERAA, PTBA, INCO dan ENRG oleh NH Korindo Sekuritas | 26 Oktober 2023

NH Korindo Sekuritas 26 Oktober 2023 IHSG KONSOLIDASI – SIDEWAYS / BEARISH Uji Resistance MA10 & MA20. POtensi konsolidasi berlanjut , balik ke Support level previous Low. Support : 6825-6800 / 6780-6745. Resistance : 6870-6890 / 6925-6950 / 7000-7050. ADVISE : WAIT & SEE ; Buy on Weakness Saham ERAA Break pattern channel – downtrend. Tembus Resistance MA10 & MA20. Advise Buy. Entry Level: 438-432 Average Up > 440-450 Target: 460 / 472 / 482 Stoploss: 418 Saham PTBA Uji Support dari level previous Low. RSI positive divergence. Uji Resistance MA10 & MA20. Advise Buy on Break. Entry Level: 2720-2730 Average Up >2780 Target: 2810-2850 / 3000. Stoploss: 2630 Saham INCO MA10 & MA20 sudah goldencross namun harga perlu mantap di atas kedua resistance tsb. Serta Uji Resistance MA50. Advise Speculative Buy. Entry Level: 5525 Average Up >5625. Target : 5800-5900 / 6000 / 6300 Stoploss: 5475. Saham ENRG Uji Support minor dari level previous Low. RSI positive divergen...

Rekomendasi Saham JSMR dan BSSR oleh Phillip Capital Sekuritas | 26 Oktober 2023

Phillip Capital Sekuritas 26 Oktober 2023 Technical Recommendations JSMR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4360 Target Price 1 : 4600 Target Price 2 : 4780 Stop Loss : 4140 BSSR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4040 Target Price 1 : 4130 Target Price 2 : 4230 Stop Loss : 3950 - Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online.