google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham MDKA | Hasil RUPSLB PT Merdeka Copper Gold Tbk. 2018 Langsung ke konten utama

Saham MDKA | Hasil RUPSLB PT Merdeka Copper Gold Tbk. 2018


Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Merdeka Copper Gold Tbk. menyetujui perombakan jajaran komisaris dan direksi untuk memperkuat bisnis perseroan.

Sekretaris Perusahaan Merdeka Copper Gold Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan, perubahan susunan pengurus perseroan bertujuan untuk memperkuat kinerja dan mempercepat akselerasi bisnis yang terus dilakukan perseroan. Sebagai perusahaan tambang, katanya, perseroan akan menghadapi tantangan yang semakin dinamis di tengah perubahan ekonomi global.

Berikut jajaran komisaris dan direksi terbaru berdasarkan keputusan RUPSLB, Jumat (21/9/2018):
Presiden Komisaris : Edwin Soeryadjaya
Komisaris : Garibaldi Thohir
Komisaris Independen : Mahendra Siregar
Komisaris Independen : Dhohir Farizi
Komisaris : Heru Sunaryadi
Komisaris : Sakti Wahyu Trenggono

Presiden Direktur : Tri Boewono
Wakil Presiden Direktur : Richard Bruce Ness
Direktur : Gavin Arnold Caudle
Direktur : Hardi Wijaya Liong
Direktur : Michael Soeryadjaya
Direktur : David T. Fowler
Direktur : Colin Francis Moorhead
Direktur Independen : Chrisanthus Supriyo

Sebelumnya, Adi bertugas sebagai predisen direktur merangkap sekretaris perusahaan. Usai RUPSLB, maka Adi hanya bertugas sebagai sekretaris perusahaan.

RUPSLB juga menyetujui rencana Merdeka Copper Gold untuk menjadikan jaminan utang yang merupakan lebih dari 50% jumlah aset bersih Perseroan dalam satu tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, untuk memperkuat permodalan guna membiayai ekspansi bisnis, pembayaran kewajiban, dan memenuhi kebutuhan umum atau operasional perseroan dan atau anak usaha perseroan.

“Sebagai perusahaan tambang, kami terus berusaha mengoptimalkan setiap peluang untuk meningkatkan value perusahaan dalam jangka panjang. Besarnya kepercayaan dan dukungan investor menjadi salah satu kekuatan perseroan untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan mineral tambang terdepan di Indonesia," ungkap Adi.

Menurutnya, dengan didapatnya persetujuan pemegang saham atas penjaminan aset perseroan guna pembiayaan ini maka perseroan dapat membiayai pengembangan bisnisnya pada setiap anak usahanya dengan optimal.

Perseroan telah melakukan right issue atau Penawaran Umum Terbatas (PUT) I atau right issue dengan menerbitkan 594,93 juta saham baru pada harga Rp2.250 setiap saham. Melalui PUT I tersebut, Perseroan meraih pendanaan sekitar Rp1,33 triliun. Setelah PUT I jumlah saham Perseroan adalah 4,16 miliar saham. Dana hasil right issue ini sebagian digunakan untuk membayar kewajiban dan sisanya akan dioptimalkan untuk memperkuat modal kerja anak-anak usaha.
http://market.bisnis.com/read/20180922/192/841067/merdeka-copper-rombak-jajaran-komisaris-dan-direksi

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...