google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham ASRI | Alam Sutera Realty Tbk (P.T.) Rating From Moody's Investors Service Langsung ke konten utama

Saham ASRI | Alam Sutera Realty Tbk (P.T.) Rating From Moody's Investors Service


Moody's Investors Service has affirmed the B2 corporate family rating of Alam Sutera Realty Tbk (P.T.) and affirmed the B2 backed senior unsecured rating of the 2020 notes and 2022 notes issued by Alam Synergy Pte. Ltd., a wholly owned subsidiary of Alam Sutera. The notes are guaranteed by Alam Sutera and most of its subsidiaries.

Moody's has also changed the outlook on the ratings above to negative from stable.

The negative outlook on Alam Sutera's ratings reflect Moody's expectation that the company's liquidity will weaken significantly over the next 12-18 months, owing to the maturity of its $235 million notes in March 2020.

"Alam Sutera faces impending refinancing risk because the company does not have any concrete plans to address the maturity of its 2020 notes," says Jacintha Poh, a Moody's Vice President and Senior Analyst.

"Furthermore, the current market conditions . namely a weaker Indonesian rupiah and higher interest rates . will prove challenging for Alam Sutera's refinancing efforts," adds Poh.

Alam Sutera held cash and cash equivalents of IDR904 billion at 30 June 2018. While Moody's expects the company to generate IDR1.0-IDR1.7 trillion in cash from operations over the next 12-18 months, Alam Sutera will not accumulate sufficient cash to cover the repayment of its 2020 notes.

Consequently, Alam Sutera will need to refinance its 2020 notes, which is equivalent to around IDR3.5 trillion and showed a yield-to-maturity of around 11% at 11 September 2018 compared to around IDR2.3 trillion and around 7% at issuance in March 2013.

Alam Sutera's operating performance remains healthy, supported by: (1) continued execution of land sales to China Fortune Land Development Co., Ltd (CFLD); (2) a strong take-up rate of more than 90% at the launch of its new residential project, Lloyds in Alam Sutera township; and (3) the sale of commercial land at Alam Sutera township. These contributed around IDR2.4 trillion of the company's total marketing sales of IDR3 trillion for the first half of 2018.

Alam Sutera is tracking ahead to meet its full year marketing sales target of around IDR4 trillion and will likely exceed Moody's expectation of IDR3.3 trillion.(end)
http://www.iqplus.info/news/stock_news/asri-moodys-changes-alam-sutera-ratings-outlook-to-negative,55142213.html

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d