PT Mahkota Group Tbk. (MGRO)
Presiden Direktur Mahkota Group Usli Sarsi menyampaikan, pengembangan industri hilir berupa pembangunan pabrik refinery berkapasitas 1.500 ton per hari dan kernel crushing plant 200--400 ton per hari di Kabupaten Bengkalis, Riau, dapat berjalan bulan ini.
Proyek yang dijalankan melalui cucu usaha MGRO, yakni PT Intan Sejati Andalan, ditargetkan rampung pada Juni 2019. Biaya pengembangan pabrik baru ini mencapai Rp330 miliar.
“Untuk pendanaan kami tidak ada kesulitan. Ada dana dari kas internal, kemudian hasil IPO. Saat ini kami dalam proses pengajuan pinjaman perbankan sekitar Rp50—Rp100 miliar,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (3/9).
Dalam IPO pada 12 Juli 2018, perseroan melepas 703,68 juta saham baru atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan Rp225, sehingga perseroan meraih dana Rp158,33 miliar.
Menurut Usli, 60% dana tersebut atau sekitar Rp95 miliar dialokasikan untuk pembangunan pabrik baru. Adapun, 40% sisanya dipakai sebagai modal kerja entitas anak.
Dengan adanya pabrik refinery dan kernel crushing plant, perusahaan dapat menghasilkan produk turunan CPO seperti olein atau minyak makan dan sterin, sebagai bahan baku margarin atau oleochemical.
Perseroan pun memertahankan target pendapatan dan laba bersih pada 2018 masing-masing sebesar Rp2 triliun dan Rp50 miliar. Faktor yang mendorong kinerja ialah potensi penaikan produksi CPO hingga 3 kali lipat pada semester II/2018 dibandingkan periode 6 bulan sebelumya.
Per Juni 2018, pendapatan MGRO mencapai Rp836,59 miliar, naik 10,80% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp755,05 miliar. Adapun, rugi sebelum pajak penghasilan senilai Rp18,8 miliar, menurun dari per Juni 2017 sebesar Rp24,79 miliar.
http://market.bisnis.com/read/20180903/192/834624/bangun-pabrik-mgro-tak-kesulitan-pendanaan
Komentar
Posting Komentar