google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Global Market Review | 7 September 2018 Langsung ke konten utama

Global Market Review | 7 September 2018


Mirae Asset Sekuritas Indonesia Global Market
(September 7, 2018)
Investment Information Team
(angga.choirunnisa@miraeasset.co.id)

U.S

S & P 500, Nasdaq ditutup lebih rendah tiga hari berturut-turut seiring saham teknologi yang tenggelam

S&P 500 dan Nasdaq ditutup lebih rendah untuk sesi ketiga pada Kamis memuncak kekhawatiran tentang penularan dari segelintir negara berkembang yang sedang berjuang di atas ketegangan perdagangan yang belum terselesaikan. Saham teknologi kembali membebani pasar AS sementara saham energi juga jatuh karena melemahnya harga minyak mentah.

Indeks S & P 500 SPX, -0,37% merosot 10,55 poin menjadi 2,878,05. DJIA + 0,08%, naik 20,88 poin menjadi 25.995,87.

Gejolak di Argentina dan Turki, karena mata uang mereka terus membasahi kepercayaan yang memburuk, menyeret pasar global karena para investor takut efek spillover pada pasar negara berkembang lainnya dan seterusnya.

Di bagian perdagangan, AS dan Kanada melanjutkan negosiasi berisiko tinggi dalam upaya untuk mengubah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, yang Presiden Donald Trump katakan dia siap untuk bergerak maju bahkan tanpa partisipasi Kanada.

Eropa

Pertarungan DAX Jerman untuk tetap di atas 12.000

Patokan saham utama Eropa pada Kamis menambah kerugian baru-baru ini, terbebani oleh kekhawatiran yang sedang berlangsung atas perdagangan global dan pasar negara berkembang.

Stoxx Europe 600 SXXP, -0,59% dicelup 0,1% menjadi 375,46.

Ketegangan perdagangan antara AS dan mitranya telah memberi tekanan pada pasar global dalam beberapa bulan terakhir. Sebuah kekhawatiran minggu ini adalah bahwa tarif yang diusulkan Presiden Donald Trump pada barang-barang Cina senilai $ 200 miliar dapat diberlakukan segera setelah hari Jumat.

Investor juga khawatir akan masalah yang terus muncul di pasar negara berkembang. Pengukur Asia telah jatuh karena ketakutan EM membebani.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...