google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Emiten Eksportir Menarik 2018 Langsung ke konten utama

Emiten Eksportir Menarik 2018

Emiten Eksportir Menarik 2018


Perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang membuat sebagian besar mata uang negara emerging market patut diperhatikan oleh emiten-emiten berorientasi ekspor.

Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas menjelaskan, perang dagang membuat posisi dollar AS sebagai aset safe haven semakin solid. Di sisi lain, mata uang negara-negara emerging market rentan terkoreksi secara mendalam, contohnya Argentina dan Turki.

Pelemahan mata uang yang signifikan di suatu negara dapat berakibat pada penurunan daya beli masyarakat dan penarikan dana investasi oleh investor asing. “Yang perlu diwaspadai adalah perusahaan yang menjadi mitra bagi emiten yang melakukan ekspor berpotensi mengalami gagal bayar,” ujar Bertoni, Jumat (31/8) lalu.

Maka dari itu, emiten yang melakukan kegiatan ekspor perlu mengevaluasi mitra dagangnya di negara-negara yang mengalami depresiasi mata uang cukup dalam.

Di sisi lain, kondisi ini bisa menjadi kesempatan bagi emiten tersebut untuk berekspansi ke negara-negara maju yang daya beli masyarakatnya masih tergolong solid.

Sementara itu, Analis Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji berpendapat, untuk saat ini emiten-emiten yang berorientasi ekspor tak perlu khawatir untuk menjual produknya ke negara-negara yang terlibat perang dagang seperti AS dan China.

Pasalnya, hubungan ekonomi antara Indonesia dan kedua negara tersebut secara umum masih baik, kendati AS sempat dikabarkan berencana menerapkan kebijakan proteksi ekonomi kepada Indonesia. Lagi pula, produk-produk Indonesia masih akan dibutuhkan oleh kedua negara tersebut selama belum ada subtitusinya.

Kalaupun kebijakan tarif impor juga dikenakan kepada Indonesia, emiten-emiten masih bisa mencari potensi pasar ekspor di negara-negara lainnya. “Emiten perlu bekerja sama dengan stakeholder pemerintah ketika ingin mencari pangsa pasar baru,” kata Nafan.

Nafan sendiri merekomendasi beli saham pada emiten-emiten yang memiliki pendapatan dari segmen ekspor seperti PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) masing-masing dengan target jangka panjang Rp 428, Rp 790, dan Rp 3.500 per saham.

Dari sisi likuiditas saham, William menjagokan SRIL yang notabene merupakan penghuni indeks LQ45. Ia merekomendasikan beli saham SRIL dengan target Rp 472 per saham.

Sedangkan dari segi kinerja, William memfavoritkan MYOR sebagai emiten yang bisa memaksimalkan potensi ekspor di tengah koreksi rupiah. Emiten tersebut direkomendasikan beli dengan target Rp 3.600 per saham.

Adapun Bertoni memfavoritkan MYOR dan menyarankan investor untuk membeli saham emiten tersebut.
https://investasi.kontan.co.id/news/berikut-saham-saham-emiten-pengeksor-pilihan-sejumlah-analis

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d