google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham PGAS | 12 September 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham PGAS | 12 September 2018


Emiten distribusi gas bumi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. menyebut belum akan memutuskan pendanaan tahap kedua untuk akuisisi PT Pertamina Gas atau Pertagas dalam waktu dekat.

Direktur Keuangan Perusahaan Gas Negara Said Reza Pahlevy menyampaikan saat ini perseroan masih fokus merampungkan pembayaran tahap pertama yang tenggat waktunya pada 29 September 2018 mendatang.

“Jumlah financing-nya sebesar Rp16 triliun itu sebanyak 50%-nya sudah kami siapkan dari dana internal. Opsi pendanaannya banyak sekali. Setelah ada integrasi [Pertagas ke PGN], baru ditentukan [skema pendanaan termin kedua],” ungkap Said di Jakarta, Senin (10/9).

Reza menegaskan peluang opsi pembayaran tahap kedua ada yang sudah mencapai progres tertentu, namun emiten dengan sandi PGAS tersebut masih melakukan pembahasan. Adapun, pembayaran akuisisi tahap kedua akan dirampungkan perseroan pada semester I/2019.

Sementara itu, Said menyampaikan  dengan bergabungnya Pertagas ke dalam konsolidasi perseroan, PGAS akan kembali menghitung kebutuhan belanja modal total grup tersebut. Perseroan masih harus mengintegrasikan seluruh program dengan kehadiran Pertagas.

“Kalau sudah diintegrasikan, belanja modalnya pasti akan ada perubahan, akan bertambah. Setelahnya [setelah akuisisi], kami akan melakukan konsolidasi RKAP [Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan]. Itu setelah kami closing [setelah pembayaran akuisisi  tahap I],” jelas Said.

Kendati demikian dia belum dapat memperkirakan berapa penambahan belanja modal konsolidasi perseroan. Adapun, dalam dokumen RKAP PGAS, emiten tersebut menganggarkan belanja modal sebesar Rp8,94 triliun atau meningkat 126,32% dari realisasi capex pada 2017 yang sebesar Rp3,95 triliun.

Sementara itu, PGAS mencatat selama semester I/2018 telah membangun infrastruktur pipa sepanjang lebih dari 87 kilometer. Dengan penambahan tersebut, total pipa yang dioperasikan PGN hingga 30 Juni 2018 mencapai 7.481 kilometer.

Beberapa proyek yang dilaksanakan perseroan selama paruh pertama tahun ini yaitu penyaluran gas pembangkit listrik Muara Karang, pengembangan jaringan pipa distribusi ke wilayah Banten, pemasangan infrastruktur gas customer attachment di seluruh wilayah kerja, dan menyelesaikan pembangunan jaringan pipa distribusi Duri—Dumai.

Saat ini, perseroan juga tengah mengerjakan sejumlah proyek seperti jaringan pipa transmisi Dumai, mengembangkan jaringan pipa distribusi ke wilayah Banten, serta pemasangan infrastruktur gas rumah tangga di area Jakarta, Bogor, Bekasi, Palembang, Tangerang, dan Pasuruan.

Perusahaan Gas Negara membukukan laba bersih sebesar US$145,94 juta atau sekitar Rp2 triliun pada semester I/2018, melonjak 191,8% dibandingkan laba bersih yang diraup perseroan pada semester I/2017. Pada periode tersebut, PGAS mengantongi pendapatan US$1,62 miliar, meningkat 14,95% dibandingkan pendapatan pad aperiode sama tahun sebelumnya.
http://market.bisnis.com/read/20180912/192/837301/pgas-tentukan-pendanaan-akuisisi-termin-ii-pertagas-pasca-closing-tahap-i

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d