google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham JSMR | 10 September 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham JSMR | 10 September 2018


Terus menggenjot proyek pembangunan jalan tol di 2018, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mengaku lebih fokus mengejar EBITDA ketimbang laba. Meskipun begitu, emiten itu tetap optimistis target JSMR masih bisa dicapai tahun ini.

"Enggak ada revisi," kata Sekretaris Perusahaan JSMR Agus Setiawan kepada Kontan.co.id, Minggu (9/9).

Sebagai informasi, tahun ini Jasa Marga tengah mendorong pembangunan empat ruas jalan tol di jalur Trans Jawa. Berdasarkan informasi terakhir, progres pembangunan jalan tol tersebut mencapai 60% atau 107,22 kilometer, dari total panjang ruas yang dikejar yakni 300 kilometer.

Agus menjelaskan, bagi perusahaan yang sedang melakukan ekspansi, kondisi laba pasti akan tertekan. Ini karena, keuangan perusahaan terbebani pembayaran bunga utang untuk ekspansi. "Sehingga kinerja akan lebih bisa diukur dari sisi EBITDA," ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Utama JSMR Desi Arriyani mengatakan sampai akhir tahun laba bersih diperkirakan belum akan tumbuh. Menurutnya, ketika Jasa Marga tengah melakukan ekspansi besar, beban biaya keuangan menjadi lebih berat. "Kami ini dalam masa ekspansi luar biasa besar, jadi kami harus rem dulu soal laba bersih, tapi yang penting EBITDA," jelas Desi pekan lalu.

Usai ekspansi, diharapkan pertumbuhan pendapatan dan laba JSMR akan membaik pada dua hingga tiga tahun ke depan.

Di sisi lain, Direktur Keuangan JSMR Donny Arsal mengatakan, perusahaan pelat merah mampu merampingkan belanja modal atau capex dari semula Rp 42,6 triliun menjadi Rp 29 triliun hingga akhir tahun.

Dengan rampingnya capex JSMR tahun ini, Donny mengatakan EBITDA perusahaan ikut mengalami penurunan. Ini karena, JSMR tidak lagi membukukan EBITDA anak usaha yang sudah dikonsolidasikan.

"Tapi lebih kepada penurunan utang jadi lebih ringan, debt to equity ratio (DER) juga lebih ringan, ini kami sedang hitung lagi. Semestinya tidak terlalu memberatkan, karena sebagian utangnya jadi enggak terkonsolidasi lagi ke kami," ujarnya.

Donny menjelaskan, EBITDA yang normal dari proyek existing adalah 5%, namun dengan adanya proyek baru EBITDA bisa tumbuh 15%. "Tapi saya enggak hafal angka persisnya, tahun lalu di kisaran Rp 5 triliun," pungkasnya.
https://investasi.kontan.co.id/news/jasa-marga-fokus-menjaga-ebitda

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Kisah Timothy Ronald, Miliarder Saham Berumur 20 Tahun

Dari usia muda, Timothy (20) terinspirasi investor saham sukses seperti Warren Buffett dan Cathie Wood. Namun setelah gagal melakukan trading cryptocurrency (mata uang kripto) di usia 16 tahun, ia bertekad untuk mempelajari seluk beluk pasar modal. Untuk mengumpulkan modal supaya bisa berinvestasi saham, Timothy memutuskan berdagang. Ia menjual pomade, jam tangan, hingga sedotan di marketplace saat hari kerja. Ia juga menjalankan part-time wedding organizer di saat akhir pekan. Ia melakoninya saat menduduki bangku SMA. Setelah itu, sembari kuliah, Timothy mendirikan advertising agency yang melayani beberapa klien UMKM sampai startup kecil. Uang yang didapatkan dari menjalankan beberapa usaha tersebut diinvestasikan seluruhnya di saham. Berbekal pengalaman melipatgandakan uangnya di pasar modal, Timothy mulai secara aktif sharing di social media mengenai investasi saham. "Investasi terbaik bukanlah berinvestasi di saham, melainkan investasi di ilmu," katanya. Buku seharga 400 ...

BELAJAR SAHAM di SAHAM ONLINE

Untuk rekan-rekan yang hendak BELAJAR INVESTASI SAHAM atau TRADING SAHAM, rekan-rekan bisa akses materi pembelajaran terkait dengan mudah dan gratis melalui link di bawah ini WEBSITE SAHAM ONLINE - BELAJAR SAHAM untuk inspirasi dalam investasi saham, rekan-rekan juga bisa baca beberapa artikel melalui link berikut ini WEBSITE SAHAM ONLINE - INSPIRASI SAHAM sedangkan jika rekan-rekan lebih tertarik untuk belajar investasi atau trading saham melalui VIDEO TUTORIAL yang tertata berdasarkan topik sudah terbagi menjadi beberapa playlist, rekan-rekan bisa akses di link berikut ini CHANNEL YOUTUBE SAHAM ONLINE