Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, target Reksa Dana Pendanaan Terbatas (RDPT) PT Gapura Prima Tbk (GPRA) sebesar Rp 200 miliar harus bisa tercapai, untuk perbaiki fundamental perusahaan itu.
GPRA bekerja sama dengan Ayers Asia Asset Management, rencananya akan meluncurkan RDPT sekitar Oktober atau November tahun ini.
Reksadana tersebut, berbasis surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN) yang bakal diterbitkan emiten properti tersebut.
Lewat RDPT, targetnya perusahaan bisa memperoleh dana sebanyak Rp 200 miliar, dari total aset yang dijaminkan sekitar Rp 374 miliar.
Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk membangun dua tower apartemen di kawasan super blok BTC Mall di Bekasi.
"Menarik (RDPT), tapi jadi ada dua kondisi di sini, yakni harapan emiten untuk memperoleh dana Rp 200 miliar akan tercapai atau tidak," kata William kepada Kontan, Minggu (23/9).
Menurutnya, jika target tersebut dapat tercapai akan berdampak sangat bagus bagi kinerja emiten properti tersebut. Apalagi, tujuan RDPT sendiri untuk bisa mempercepat pembangunan dua tower di kawasan super blok.
"Namun, secara fundamental GPRA tidak bisa dikatakan bagus, mengingat laba per lembar saham atau earning per share (EPS) menurun terus sejak 2015," ungkapnya.
Sedangkan dilihat dari sisi price to book value (PBV) yang saat ini mencapai 0,41 kali, menjadikan GPRA cukup murah secara fundamental.
"Untuk itu, investor sudah bisa mulai cicil beli untuk investasi jangka panjang, dengan target harga Rp 200 per lembar saham," jelasnya.
Berdasarkan data RTI, per Jumat (21/9) saham GPRA ditutup koreksi tajam sebanyak 2,86% ke harga Rp 102 per lembar saham.
Jika dilihat dalam sepekan terakhir, harga sahamnya sudah merosot sebanyak 4,67%, meskipun untuk skala satu bulan harga saham GPRA sudah tumbuh 21,43%.
https://investasi.kontan.co.id/news/analis-panin-saatnya-untuk-mengoleksi-saham-gpra
Komentar
Posting Komentar