Kinerja saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) tak sementereng fundamentalnya. AKRA merupakan emiten LQ45 yang mencetak kinerja saham terburuk tahun ini.
Bahkan, sebulan terakhir, emiten ini masih masuk dalam daftar tiga besar emiten LQ45 denga kinerja saham terburuk. Padahal, kinerja keuangannya positif.
Analis Phintraco Sekuritas Valdi Kurniawan mengatakan kinerja keuangan AKRA pada semester I 2018 ini masih ditopang oleh penjualan aset atau divestasi anak perusahaannya.
"Pertumbuhan laba bersih sebesar 90,51% year on year menjadi Rp 1,12 triliun di semester I 2018, didorong oleh penjualan aset (divestasi) sebesar Rp 671,30 miliar pada periode tersebut. Di sisi lain, laba kotor turun 20,85% menjadi Rp 831,05 miliar.
Penyebabnya adalah kenaikan beban pokok yang mencapai 27,05%, melampaui kenaikan pendapatan yang sebesar 21,63%. Tanpa divestasi, AKRA sebetulnya mengalami penurunan kinerja, terutama dari sisi operasional pada semester I 2018," jelasnya, Senin (17/9).
Valdi lalu melanjutkan bahwa yang membuat harga saham AKRA tertekan adalah divestasi aset atau anak usaha di China dan pemicu lainnya adalah perkembangan divestasi saham PT Freeport Indonesia. "Mengingat, penjualan AKRA ke PT Freeport Indonesia mencapai 12% dari total penjualan semester I 2018," lanjutnya.
Dari sisi saham, ia bilang valuasi wajar saham AKRA untuk enam bulan ke depan di level Rp 4.525 per saham dengan pendekatan Dividend Discount Model, Ekspektasi Price Earning Ratio (PER) sebesar 8,10 kali.
Mengenai rekomendasi saham AKRA, ia tak menyarankan untuk dijadikan investasi di jangka panjang.
"Untuk saat ini, harga saham AKRA undervalued. Akan tetapi, untuk dikoleksi sebaiknya tunggu adanya perbaikan kinerja keuangan pasca rampungnya proses divestasi aset atau anak usaha AKRA. Sebab divestasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perserian dalam menghasilkan pendapatan dan laba," terangnya.
Tapi kalau dalam jangka pendek, Valdi bilang bisa dilakukan trading buy karena ada indikasi technical rebound.
"Saat ini harga sahamnya menguji level Rp 3.600 per saham. Bisa trading buy di atas level ini, dengan target jangka pendek atau dalam tempo 2 hingga 4 minggu ke depan di kisaran Rp 3.800 per saham hingga Rp 4.000 per saham.
Sekadar info, harga saham AKRA pada akhir perdagangan hari ini turun 0,56% ke level Rp 3.580 per saham.
https://investasi.kontan.co.id/news/analis-saham-akr-corporindo-boleh-dikoleksi-untuk-jangka-pendek
Komentar
Posting Komentar