AALI: Production improvement started
AALI mencatatkan pendapatan di Jul’18 sebesar Rp1,47 triliun (+13,8% YoY), sehingga membawa pendapatan di 7M18 sebesar Rp10,49 triliun (+6,6% YoY), diatas estimasi (PANS: 65,6%; Cons: 64,3%). Kinerja operasional perusahaan yang baik ini didukung oleh peningkatan volume penjualan CPO dan produk turunan CPO lainnya di Jul’18 sebesar 10,6% YoY menjadi 166 kton, membawa volume penjualan CPO dan produk turunan CPO lainnya di 7M18 sebesar 1,16 juta ton (+17,8% YoY). Meskipun demikian, harga jual rata-rata CPO di 7M18 turun sebesar 6,8% YoY ke Rp7.836/kg (7M17: Rp8.408/kg) meng-offset sebagian peningkatan dari volume penjualan perusahaan. Dari sisi produksi, produksi FFB perusahaan di Jul’18 mengalami peningkatan menjadi 589 kton (+21,8% YoY), didukung oleh cuaca yang baik, sehingga produksi FFB di 7M18 tercatat sebesar 3,22 juta ton (+9,1% YoY). Produksi CPO di Jul’18 juga meningkat menjadi 193 kton (+29,3% YoY), yang didorong oleh meningkatnya pembelian FFB dari pihak eksternal, sehingga produksi CPO di 7M18 tercatat sebesar 1,06 juta ton (+16,4% YoY). Kami memperkirakan produksi akan meningkat di 2H18 akibat faktor seasonality, namun marjin perseroan kami perkirakan masih akan tertekan kedepannya dikarenakan meningkatkannya pembelian FFB dari pihak eksternal dengan marjin yang lebih rendah. Kami masih merekomendasikan HOLD saham AALI dengan target harga Rp13.900, saat ini AALI diperdagangkan pada PER 11,6x di 2019, 4% premium terhadap sektor.
Pendapatan diatas estimasi. AALI mencatatkan pendapatan di Jul’18 sebesar Rp1,47 triliun (+13,8% YoY), sehingga pendapatan di 7M18 sebesar Rp10,49 triliun (+6,6% YoY), diatas estimasi (PANS: 65,6%; Cons: 64,3%). Hal ini didorong oleh peningkatan volume penjualan CPO dan produk turunan CPO lainnya di Jul’18 sebesar 10,6% YoY menjadi 166 kton, membawa volume penjualan CPO dan produk turunan CPO lainnya di 7M18 sebesar 1,16 juta ton (+17,8% YoY). Meskipun demikian, harga jual rata-rata CPO di 7M18 turun 6,8% YoY ke Rp7.836/kg (7M17: Rp8.408/kg) meng-offset peningkatan dari volume penjualan perusahaan. Sementara itu, harga jual rata-rata CPO di Jul’18 juga turun ke Rp7.520/kg (-2,4% YoY; -3,0% MoM).
Volume penjualan CPO meningkat. Volume penjualan CPO di Jul’18 naik 10,9% YoY menjadi 118 kton, sehingga volume penjualan CPO di 7M18 tercatat sebesar 785 kton (+14,3 YoY). Sementara itu, volume penjualan Olein dan RBDPO di Jul’18 tercatat sebesar 22 kton (+21,5% YoY) dan 10 kton (-42,2% YoY), membawa volume penjualan Olein dan RBDPO di 7M18 sebesar 181 kton (+24,8% YoY) dan 112 kton (+21,5% YoY).
Produksi FFB dan CPO meningkat. Produksi FFB perusahaan di Jul’18 meningkat menjadi 589 kton (+21,8% YoY), didukung cuaca yang baik, sehingga produksi FFB di 7M18 tercatat 3,22 juta ton (+9,1% YoY). Produksi CPO di Jul’18 meningkat menjadi 193 kton (+29,3% YoY), didorong oleh meningkatnya pembelian FFB dari pihak eksternal, sehingga produksi CPO di 7M18 tercatat sebesar 1,06 juta ton (+16,4% YoY). Sementara itu, produksi olein dan kernel di Jul’18 tercatat sebesar 26 kton (+1,6% YoY) dan 43 kton (+29,9% YoY), sehingga produksi olein dan kernel di 7M18 tercatat sebesar 177 kton (+10,8% YoY) dan 234 kton (+17,5% YoY). Peningkatan produksi olein didukung oleh rendahnya harga jual rata-rata CPO sebagai raw material dari produk olein.
Replanting mencapai 1.509 ha. Di 7M18, perseroan sudah melakukan aktivitas replanting seluas 1.509 ha, meningkat dari 7M17 yang hanya seluas 628 ha. Peningkatan ini dikarenakan 41,3% dari profil usia perkebunan inti sudah diatas 20 tahun. Di 2018, perseroan menargetkan aktivitas replanting perkebunan inti akan mencapai 5.000 ha, meningkat dari 2017 seluas 3.230 ha. Hal ini diharapkan akan mendukung produksi FFB perkebunan inti perseroan di masa mendatang. Selain itu, perseroan akan membantu melakukan aktivitas replanting pada perkebunan plasma seluas 3.000 ha di 2018.
Panin Sekuritas
Komentar
Posting Komentar