*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team
*Market Review 28 September 2018*
Tercatat 237 saham menguat dan 167 saham melemah. *IHSG +47.3 poin (+0.79%) ke level 5,976.5*, dan *LQ-45 +7.93 poin (+0.84%) ke level 946.1*.
*Sectoral Return :*
- Agri +1.68%
- Mining +0.12%
- Basic-Ind +1.37%
- Misc-Ind -0.15%
- Consumer +0.36%
- Property +0.83%
- Infrastructure +1.16%
- Finance +0.97%
- Trade +1.07%
- Manufacture +0.54%
Investor asing *net buy senilai Rp 885 Miliar*.
*USD/IDR -20.00 poin (-0.13%)* terhadap Rupiah di angka 14,902.50.
*Saham yang ditutup menguat*
- *CITY menguat Rp 84 (+70.00%) ke level Rp 204*. PT Natura City Development Tbk (CITY) menargetkan pendapatan pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp 600 miliar hingga akhir tahun ini. Angka ini jauh lebih besar dibandinkan capaian marketing sales perusahaan pada tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 400 miliar. "Kami sudah siapkan strategi guna merealisasikan target marketing sales tersebut, salah satunya dengan melakukan penjualan di event atau pameran - pameran,"kata Elfi Darlis, Direktur Utama CITY, di Jakarta, Jumat (28/9).
- *UNTR ditutup menguat Rp 825 (+2.56%) ke level Rp 33,000*. PT United Tractors Tbk. (UNTR) melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara (PAMA) menargetkan volume produksi batu bara sebesar 119 juta ton, dan pengupasan lapisan penutup sejumlah 900 juta bank cubic meter (BCM). Investor Relations PT United Tractors Tbk. (UNTR) Ari Setiyawan menyampaikan, perseroan melalui anak usahanya di lini bisnis kontraktor tambang, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) berupaya memenuhi produksi sesuai dengan permintaan klien. Pada Agustus 2018, beberapa faktor mendukung kinerja terutama kondisi cuaca yang mendukung.
- *BBRI menguat Rp 80 (+2.60%) ke level Rp 3,150*. Setelah melakukan penjajakan sekuritas mana yang akan diakusisi sejak awal 2018, akhirnya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengumumkan telah resmi mengakusisi sekuritas milik Danareksa yaitu Danareksa Sekuritas. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan menjelaskan bahwa penandatanganan perjanjian jual beli saham bersyarat antara BRI dan Danareksa dilakukan kemarin, Kamis (27/9). Tapi sebagai gambaran, untuk akusisi perusahaan di bidang sekuritas, aset manajemen dan modal ventura ini BRI sudah menganggarkan dana pertumbuhan anorganik. Tahun ini BRI menganggarkan Rp 5 triliun untuk ekspansi anorganik.
- *UNIC menguat Rp 200 (+6.06%) ke level Rp 3,500*. Salah satu entitas anak PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) yang berada di Australia, telah melepas kepemilikan asetnya berupa tanah di Melbourne. Menurut keterangan Lili Setiadi, Direktur Perseroan Jumat, entitas tersebut yakni Albright & Wilson Australia Limited yang melepas tanah di Yaraville senilai 24 juta dolar Australia atau sekitar Rp258 miliar.
- *SRTG menguat Rp 200 (+5.12%) ke level Rp 4,100*. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) menjual sebagian sahamnya di PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dengan nilai transaksi Rp309,12 miliar kepada PT Suwarna Arta Mandiri (SAM). Kepala Divisi Hukum dan Sekretariat Perusahaan Saratoga Investama Sedaya Sandi Rahaju menyampaikan, pada 25 September 2018 perseroan menjual sahamnya di MDKA sebanyak 128,8 juta lembar dengan harga pelaksanaan Rp2.400. Dengan demikian, total transaksi mencapai Rp309,12 miliar.
*Saham yang ditutup melemah*
- *RIGS melemah Rp 4 (-1.09%) ke level Rp 360*. Ketatnya persaingan bisnis jasa pelayaran, memacu PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) untuk meningkatkan kinerja lebih baik lagi. Dengan menyiapkan beberapa strategi bisnis, perseroan optimis kinerja pada periode April 2018 sampai Maret 2019 akan lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Direktur RIGS, Mastura Binti Mansor menyampaikan beberapa strategi perusahaan selama tahun ini adalah pertama, perseroan terus mengeksplorasi jenis layanan yang berpotensi. Bidang usaha RIGS saat ini untuk pengangkutan batubara, selanjutnya juga di bidang usaha lepas pantai sebagai penunjang eksplorasi, pengembangan dan gas bumi, serta dalam jasa lainnya seperti jasa boga, manajemen kapal, manajemen kru, dan jasa bunker.
- *ARTA melemah Rp 14 (-6.36%) ke level Rp 206*. PT Arthavest Tbk (ARTA) meraih pendapatan usaha sebesar Rp38,06 miliar hingga periode 30 Juni 2018 meningkat dibandingkan pendapatan usaha Rp36,97 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Jumat menyebutkan, beban departementalisasi naik tipis jadi Rp12,89 miliar dari Rp12,80 miliar dan laba bruto menjadi Rp25,17 miliar naik dari laba bruto Rp24,17 miliar tahun sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar