*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team
*Market Review 12 September 2018*
Tercatat 216 saham menguat dan 192 saham melemah. *IHSG -32.9 poin (-0.56%) ke level 5,798.1*, dan *LQ-45 -11.00 poin (-1.19%) ke level 910.78*.
*Sectoral Return :*
- Agri +2.12%
- Mining +1.02%
- Basic-Ind -1.12%
- Misc-Ind -0.44%
- Consumer +0.48%
- Property +0.02%
- Infrastructure -0.19%
- Finance -1.99%
- Trade -0.20%
- Manufacture -0.08%
Investor asing *net sell senilai Rp 684 Miliar*.
*USD/IDR -24.50 poin (-0.16%)* terhadap Rupiah di angka 14,832.50.
*Saham yang ditutup menguat*
- *GIAA ditutup menguat Rp 18 (+8.91%) ke level Rp 220*. CEO Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja mengaku optimis kerja sama dengan Garuda Indonesia mampu meningkatkan penerbangannya. Saat ini, kata Denon, dalam tiap bulannya perusahaanya mampu melayani 40 penerbangan. Whitesky Aviation sendiri saat ini sedang membangun helipad di Bandara Soekarno Hatta. Helipad itu diperkirakan mulai beroperasi pada Juli 2019. Denon berharap dengan beroperasinya helipad dan kerja sama dengan Garuda Indonesia itu mampu meningkatkan pengguna jasa Whitesky Aviation.
- *ERAA menguat Rp 110 (+4.68%) ke level Rp 2,460*. Pemerintah berencana menaikkan tarif pajak penghasilan (PPh) impor untuk meyelematkan rupiah dari tekanan dollar AS. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) menilai, kebijakan ini tak akan berdampak signifikan pada kinerja keuangannya. Apalagi, porsi impor barang oleh perusahaan itu, saat ini terbilang sangat minim. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada kuartal II 2018, kontribusi pendapatan terbesar perusahaan berasal dari penjualan ponsel dan tablet. Adapun persentase penjualan neto yang menempati peringkat pertama adalah ponsel merek Xiaomi sebanyak 35,54%, Samsung 26,09% dan Apple 9,60%.
- *DMAS menguat Rp 8 (+6.55%) ke level Rp 130*. Pengembang kawasan industri terpadu Kota Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) berhasil mencatatkan marketing sales lahan industri sebesar 21,7 hektar sepanjang periode Januari-Juni 2018, atau yang tertinggi di pangsa pasar penjualan lahan industri. "Hal ini mengokohkan kembali posisi DMAS sebagai pemimpin di sektor pengembang kawasan industri dalam beberapa tahun terakhir," kata Tondy Suwanto, Direktur Puradelta Lestari.
*Saham yang ditutup melemah*
- *TPIA melemah Rp 260 (-5.09%) ke level Rp 4,840*. Pemerintah berencana menaikkan tarif pajak penghasilan (PPh) impor untuk menyelematkan rupiah dari tekanan dollar Amerika Serikat (AS). PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengaku jika dampak masih belum berdampak bagi perusahaan. Suryandi, Sekretaris Perusahaan TPIA mengatakan, pihaknya masih mempelajari dampak dari kebijakan tersebut dan untuk saat ini masih belum diketahui. Manajemen TPIA berharap kinerja semester kedua nanti akan lebih tinggi ketimbang semester pertama. Suryandi mengatakan, Chandra Asri sempat menutup sementara pabrik untuk menggelar pemeliharaan pabrik Butadiene dan sekaligus peningkatan kapasitas dari 100.000 ton menjadi 137.000 ton.
- *IKAI melemah Rp 8 (-4.84%) ke level Rp 157*. Perkuat modal dalam mendanai ekspansi bisnisnya, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) akan menggelar rights issue atau memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Kami juga berharap dalam transaksi ini kami akan memperoleh peningkatan pendapatan dan margin laba. Selain itu, dengan bertambahnya lini usaha dengan segmen usaha yang berbeda akan memberikan hasil yang maksimal yakni mampu meningkatkan investasi aset yang berkualitas, meningkatkan portofolio bisnis perhotelan," kata Sekretaris Perusahaan IKAI, Winda Yohana Marieska di Jakarta.
- *IKBI melemah Rp 4 (-1.42%) ke level Rp 276*. Di tengah persaingan bisnis kabel yang makin ketat, PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) meraih omzet penjualan USD141 juta pada akhir 2017 atau meningkat 9,5% dibandingkan 2016 termasuk total ekspor USD94 juta. Tingginya nilai penjualan tersebut tidak terlepas dari faktor kenaikan harga bahan baku. Namun dari total penjualan tersebut perseroan hanya memperoleh laba sebesar USD1,7 juta akibat tahun lalu itu telah terjadi kenaikan harga bahan baku yang cukup signifikan di pasar internasional.
Komentar
Posting Komentar