google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Pembukaan Pasar Saham Indonesia | 6 September 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Pembukaan Pasar Saham Indonesia | 6 September 2018


Mirae Asset Sekuritas Indonesia Embun Pagi (6 September, 2018)
Research Team (research@miraeasset.co.id)

Market comment by Mimi Halimin (mimi.halimin@miraeasset.co.id)
IHSG jatuh sebesar 3,76% menjadi 5.683,5 pada sesi perdagangan kemarin (9/5) di tengah meningkatnya kekhawatiran atas emerging market, terutama di Argentina, Turki, dan Afrika Selatan. Ada terlalu banyak sentimen negatif yang beredar di market sekarang, menambah tekanan pada IHSG. Kami percaya bahwa sentimen yang tidak menguntungkan ini kemungkinan akan bertahan di market untuk sementara waktu, menciptakan market yang bergejolak. Sebelumnya, strategist kami menyebutkan bahwa fund outflows yang kian parah kemungkinan akan berlanjut untuk sementara waktu. Pelemahan Rupiah juga menambah kegemparan di market domestik. Menurut data Bloomberg, USD/IDR ditutup pada 14.938 pada 5 September dan hampir mencapai ambang level psikologis 15.000. Rupiah masih terdepresiasi bahkan setelah bank sentral (Bank Indonesia) menaikkan suku bunga acuan sebesar 125bps (YTD), mengarahkan investor untuk berhati-hati dalam mengamati langkah pemerintah selanjutnya untuk melindungi Rupiah dari depresiasi lebih lanjut. Sementara itu, pemerintah akan menaikkan pajak impor hingga 10% (dari 2,5% -7,5%) pada lebih dari 1.000 barang (mulai dari kosmetik hingga mobil) untuk mengurangi defisit perdagangan. Kami memperkirakan hal ini bisa menjadi sentimen yang baik untuk Rupiah hari ini.

Market Indicator
JCI: 5,863.50 (-3.76%)
EIDO: 21.39 (-4.34%)
DJIA: 25,974.99 (+0.09%)
FTSE100: 7,383.28 (-1.00%)
USD/IDR: 14,938 (+0.02%)
10yr GB yield: 8.62% (+22bps)
Oil Price: 68.72 (-1.65%)
Foreign net purchase: -IDR877.4bn

Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)
TOP BUY: INKP, CPIN, TKIM, LPPF, BUMI
TOP SELL: BBRI, TLKM, UNTR, BBNI, BMRI

Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)
BBRI, TLKM, BBCA, ASII, BMRI

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Equity Movers
Investment Information Team (saryanto@miraeasset.co.id)

Impor AS meningkat 0,9% hingga rekor $ 261,2 miliar pada bulan Juli
Ekspor AS turun 1% menjadi $ 211,1 miliar pada bulan Juli
Defisit perdagangan AS melonjak 9,5% menjadi $ 50,1 miliar pada bulan Juli

*AKSI +24.4%. Saham Majapahit Inti Corpora (AKSI) bisa diperdagangkan lagi hari ini
*TUGU +7.3%. Direktur Pemasaran TUGU beli saham untuk Investasi
*WOMF -4.6%. WOMF Finance salurkan pembiayaan Rp 3.9 Triliun di semester I
*MYTX -0.9%. Asia Pacific Investama rugi Rp 93.75 miliar
*WIKA -6.4%. WIKA percepat pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung
*SMCB -5.2%. Holcim Indonesia akan menaikkan harga semen

Technical insight by Tasrul (tasrul@miraeasset.co.id)

*IHSG Daily, 5,683.(-3.76% ) limited downside, trading range hari ini 5,667, – 5,751. Indikator MFI optimized  dan indikator RSI optimized masih cenderung turun namun sudah mendekati support trendline. Figure 3 pada periode weekly ,indikator MFI optimized , indikator RSI optimized dan Stochastic %D optimized  masih bergerak turun. Daily resistance terdekat di 5,751 dan support di 5,667.Cut loss level di 5,620.

*CPIN Daily, 4,590 (-3.37%), buy on weakness ,trading range 4,520– 4,680. Indikator MFI  optimized dan indikator William %R  optimized akan menguji support trend line. Daily support di 4,520 dan resistance di 4,680. Cut loss level di 4,510.

*JPFA  Daily,  2,020(-5.67%), buy on weakness,  1,980 – 2,080. indikator MFI optimized & RSI optimized masih cenderung turun menguji support trend line. Daily dan Weekly resistance di 2,080 dan 2,160 Sementara itu daily dan weekly support di 1,980 dan 1,970. Cut loss level di 1,900.

*ERAA Weekly, 2,360 (-11.94%),buy on weakness. trading range 2,140 – 3,650. Indikator MFI optimized  dan indkator Will%R optimized dan Stochastic %D akan menguji support trendline. Dengan demikian diperkirakan potensi koreksi relatif terbatas . Perkiraan daily dan weekly support di 2,180 dan 2,140. Daily dan weekly resistance di 2,450 dan 3,650. Cut loss level di 2,110

Daily write up
Aneka Tambang (ANTM IJ) - Blockbuster stock by Andy Wibowo Gunawan (andy.wibowo@miraeasset.co.id)

-Kami yakin performa keuangan Aneka Tambang’s (ANTM/TP: IDR1.400/Buy) akan cerah didukung oleh pertumbuhan penjualan bijih nikel dan emas yang kuat dan pertumbuhan perusahaan yang berkelenjutan jangka panjang.

-Kami optimis dengan volume penjualan bijih nikel dan harga nikel global untuk tahun 2018F. Selain itu, ANTM juga mengimplementasikan inovasi produk untuk bisnis emasnya.

-Untuk jangka panjang, ANTM tampaknya akan mampu mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan yang didukung oleh: (1) sokongan dari pemerintah Indonesia, (2) potensi penmabahan cadangan bijih nikel, dan (3) kulitivasi bisnis  alumina sebagai penggerak pertumbuhan jangka menengah-panjang.

-kami mempertahankan perkiraan pendapatan ANTM sebesar IDR25,6tr di tahun 2018 dan IDR24,6tr di tahun 2019 dengan keuntungan bersih sebesar IDR1,1tr di tahun 2018 (+709,2% YoY) dan IDR1,5tr di tahun 2019 (+34,4% YoY).

-Rekomendasi Buy! TP 1.400. Risiko pelemahan yaitu harga komoditas global yang lebih rendah, perubahan peraturan, cuaca buruk, fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar, serta penurunan keuntungan dari perusahaan patungan.
(Selengkapnya: https://goo.gl/oMUSm6)           
Please click here to view full report


Company Update
ACE Hardware Indonesia (ACES IJ) - Cash is king by Christine Natasya (natasya@miraeasset.co.id)
(Sep 5, 2018)

-Government is finalizing the import tax regulation - A total of 900 imported consumer goods—which are already identified in the government regulation, Peraturan Menteri Keuangan/PMK No 34/2017—will receive varied tax rates and may be subject to changes such as: 1) higher import tax rates (which are currently in the range of 2.5%-7.5%), and 2) greater disparities/variety among the goods that are imported.

-We checked with ACE Hardware Indonesia (ACES) regarding this matter and its previous experience in similar situations. The company saw import tax hikes ranging from 2.5% to 7.5% from the 2014 withholding import tax (PPH 22), which was applied to 502 items. However, as the tax was recorded as prepaid tax, it was able to be credited to corporate tax by the end of the fiscal year.

-For ACES, which imports 80% of its products, the impact was therefore negative only in terms of cash flow when buying inventory; bottom line remained the same. Regardless, we note the company has ample cash (IDR821bn as of 1H18) and inventory (198 days as of 2Q18) and is thus well-positioned to adapt to regulatory changes such as additional taxed goods and higher tax rates. Meanwhile, other importers will engage in importation each according to their own cash flow capacity.

-We retain our Trading Buy recommendation on ACES with a target price of IDR1,540.
(See more at: https://goo.gl/Zxj5bN)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d