Mirae Asset Sekuritas Indonesia Embun Pagi (5 September, 2018)
Research Team (research@miraeasset.co.id)
Market comment by Taye Shim (taye.shim@miraeasset.com)
Kami memperkirakan IHSG akan terus menurun di tengah ketidakpastian perdagangan yang masih ada. AS diperkirakan akan menerapkan tarif 25% pada tambahan barang Cina senilai USD200 miliar pada hari Kamis. Pada lokal market, inflasi Indonesia berada pada 3,2% - meleset dari perkiraan konsensus 3,3%. Fitch menegaskan kembali Indonesia's sovereign credit rating di BBB dengan prospek stabil. Sebagai pengingat, Fitch meningkatkan Indonesia menjadi investment grade pada 20 Desember 2017.
Market Indicator
JCI: 5,905.30 (-1.04%)
EIDO: 22.36 (-4.32%)
DJIA: 25,952.48 (-0.05%)
FTSE100: 7,457.86 (-0.62%)
USD/IDR: 14,935 (+0.81%)
10yr GB yield: 8.40% (+9bps)
Oil Price: 69.87 (+0.10%)
Foreign net purchase: -IDR431.3bn
Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)
TOP BUY: BBCA, GGRM, INKP, TKIM, ELSA
TOP SELL: TLKM, BMRI, UNTR, BBRI, AKRA
Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)
TLKM, BBRI, ASII, BBCA, BMRI
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Equity Movers
Investment Information Team (saryanto@miraeasset.co.id)
IHS Markit PMI manufaktur AS final 54,7 pada bulan Agustus vs 55,3 pada bulan Juli
Pengeluaran konstruksi pada bulan Juli naik 0,1% untuk bulan ini, menurut Departemen Perdagangan
*GIAA +0.9%. Penerbangan Garuda langsung Jakarta-London berakhir
*SMRA -3.0%. Summarecon Agung menargetkan kontribusi penjualan rumah toko naik menjadi 20%
*JPFA -4.0%. Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) akan bangun teaching farm di Unsyiah
*MITI -6.1%. Tambah modal Miti siap aksi korporasi di pasar modal
*BBTN -3.6%. Eko Waluyo jadi pejabat sementara sekretaris perusahaan BTB
*BWPT -4.5%. Eagle High Plantation bidik produksi 200.000 TonTBS
Technical insight by Tasrul (tasrul@miraeasset.co.id)
*IHSG Daily, 5,905.3(-1.044% ) test support at 5,864, trading range hari ini 5,868, – 5,924. Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized masih cenderung turun. Pada periode weekly ,indikator MFI optimized , indikator RSI optimized dan Stochastic %D optimized masih bergerak turun. Daily resistance terdekat di 5,924 dan support di 5,868.Cut loss level di 5,808.
*PTBA Daily, 4,000 (-2.44%), buy on weakness ,trading range 3,970 – 4,120. Indikator MFI optimized cenderung naik lebih lanjut dan indikator Stochastic %D optimized akan menguji support trend line. Daily support di3,970 dan resistance di4,120. Cut loss level di 3,950.
*PTRO Weekly, 2,050(+10.51%), Sell on Strength, 1,860– 2,100. indikator MFI optimized & Will%R optimized masih cenderung naik. Daily dan Weekly resistance di 2,000 dan 2,100 Sementara itu daily dan weekly support di 1,890 dan 1,860. Cut loss level di 1,700.
*INCO Weekly, 3,490 (-8.16%),buy on weakness. trading range 3,420 – 3,750. Indikator MFI optimized cenderung naik dan indkator Will%R optimized dan Stochastic %D akan menguji support trendline. Dengan demikian diperkirakan potensi koreksi relatif terbatas . Perkiraan daily dan weekly support di 3,340 dan 3,420. Daily dan weekly resistance di 3,580 dan 3,750 Cut loss level di 3,410.
Daily write up
Macro Update: August inflation - Prices soften MoM by Mangesti Diah Sulistiani (mangesti@miraeasset.co.id)
- Inflasi untuk bulan Agustus naik tipis menjadi 3,20% YoY (vs 3,18% YoY di bulan Juli). Secara bulanan, harga deflasi 0,05% MoM (vs 0,28% MoM inflasi pada bulan Juli). Secara historis, deflasi ringan secara konsisten terjadi pada bulan Agustus selama tiga tahun terakhir. (Pada bulan Agustus 2016 dan Agustus 2017, harga tercatat deflasi masing-masing di 0,02% dan 0,07% MoM.)
- Pada basis YoY, kontributor terbesar untuk inflasi bulan Agustus adalah (1) harga bahan makanan yang lebih tinggi (4,90% YoY vs 1,51% YoY di bulan Agustus tahun lalu); (2) pakaian (3,41% YoY vs 2,28% YoY pada bulan Agustus tahun lalu); dan (3) pendidikan (3,76% YoY vs 2,65% YoY pada bulan Agustus tahun lalu).
- Sementara itu, deflasi MoM pada bulan Agustus berasal dari (1) bahan makanan (-0,24% MoM vs 0,86% MoM pada bulan Juli) karena harga menurun di beberapa komoditas pangan; dan (2) transportasi/komunikasi (-0.02% MoM vs. -0.65% MoM di bulan Juli) karena harga turun pada saat mudik pasca-Idul Fitri.
- Kami percaya Bank Indonesia akan tetap fokus untuk melawan depresiasi rupiah - terutama setelah mata uang turun ke level terendah sejak krisis keuangan Asia 1998. Namun, kita harus tetap berhati-hati, karena gejolak mata uang baru-baru ini meningkatkan risiko pergerakan suku bunga lebih awal dari BI, seperti yang terjadi pada 30 Mei.
(Lihat selengkapnya: https://goo.gl/gsCVa7)
Komentar
Posting Komentar