google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) Kaji Terbitkan Perpetual Bond Langsung ke konten utama

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) Kaji Terbitkan Perpetual Bond

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk


PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. tengah mengkaji penerbitan instrumen perpetual bond hingga Rp3 triliun yang rencananya akan dieksekusi pada kuartal IV/2018 atau kuartal I/2019.

Direktur Keuangan Wijaya Karya Steve Kosasih menjelaskan bahwa instrumen perpetual bond saat ini masih jarang digunakan oleh perseroan di dalam negeri. Oleh karena itu, pihaknya masih mengkaji penggalangan dana melalui skema tersebut.

Steve mengatakan rencananya emiten berkode saham WIKA itu akan menerbitkan perpetual bond dengan kisaran Rp2 triliun hingga Rp3 triliun. Adapun, emisi instrumen tersebut diharapkan mampu dieksekusi pada kuartal IV/2018 atau kuartal I/2019.

“Kami kaji baiknya untuk apa karena instrumen tersebut bisa memperbaiki debt to equity ratio,” ujarnya di Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Dia mengungkapkan rencananya dana yang dihimpun akan digunakan untuk pembiayaan proyek infrastruktur dan energi. Beberapa pekerjaan yang dapat dibiayai antara lain jembatan, jalan, pembangkit listrik, serta kilang minyak.

“Kemungkinan besar untuk infrastruktur dan energi bukan untuk gedung atau properti,” imbuhnya.

Menurut catatan Bisnis.com, WIKA akan menerbitkan perpetual bond dengan total Rp10 triliun dalam lima tahun ke depan. Strategi tersebut ditempuh untuk memperkuat ekuitas perseroan

WIKA tercatat memiliki total liabilitas Rp39,06 triliun pada semester I/2018. Posisi tersebut merangkak naik dari Rp31,05 triliun pada akhir Desember 2017.

Selanjutnya, ekuitas tercatat tumbuh tipis 2,33% dari periode 31 Desember 2017. Tercatat, ekuitas naik dari Rp14,63 triliun menjadi Rp14,97 triliun.

Di sisi lain, Steve menuturkan WIKA telah merealisasikan belanja modal hingga Rp5 triliun sampai dengan semester I/2018. Menurutnya, perseroan akan banyak mengucurkan dana investasi pada sisa tahun ini.

Dia menyebut alokasi terbesar yang akan digelontorkan yakni investasi anak usaha. Diperkirakan, jumlah yang dikuncurkan ke entitas anak mencapai Rp11 triliun sampai dengan akhir 2018.

“Pekerjaan kami banyak yang dieksekusi pada kuartal III/2018 dan kuartal IV/2018,” jelasnya.
http://market.bisnis.com/read/20180829/192/833068/wijaya-karya-wika-siapkan-perpetual-bond-rp3-triliun

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...